Gunakan Paket Teknologi Biotani, Hasil Panen Raya Padi di Konawe Meningkat

Gunakan Paket Teknologi Biotani, Hasil Panen Raya Padi di Konawe Meningkat
Panen Raya - Pelaksanaan panen raya bersama pemerintah daerah (pemda) Konawe dan kodim 1417/kemdari dengan menggunakan paket teknologi biotani pada Rabu (21/4/2021). (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Panen raya padi program ketahanan pangan Kodim 1417/Kendari bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe di Desa Ahuo Watu, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe dilaksanakan, Rabu (21/4/2021). Panen raya padi ini menerapkan paket teknologi biotani.

Komandan Distrik Militer (Dandim) 1417/Kendari, Letkol Kav Agus Waluyo menjelaskan, babinsa mulai dari 2014 berperan melakukan pendampingan, terutama pada program pemerintah dan pupuk biotani. Hal ini dilakukan karena produksi pertanian atau panen padi dirasa kurang memuaskan sehingga diupayakan pendampingan selama tiga bulan dari awal.

“Alhamdulillah ada peningkatan dari sebelumnya yang semula panennya hanya sekitar 5 ton per hektare sekarang bisa mencapai 8,5 ton,” ujar Dandim 1417/Kendari.

Ketua Kelompok Tani Rukun Makmur Desa Ahua Watu, Tajab, menjelaskan, kelompok tani yang diketuainya berjumlah 22 orang, luas area sebesar 33,5 hektare, dan panen padi ini merupakan panen pertama dengan menggunakan pupuk biotani.

“Pada panen padi kali ini naik sekitar 10 karung gabah,” ujar Tajab.

Sementara Wakil Direktur PT Tunas Harmoni Abadi Wilayah Sultra, La Ode Iksan Abidi mengatakan ada sekitar 40 kelompok tani yang tersebar di wilayah Konawe menggunakan paket teknologi biotani.

“Yang awalnya petani di sini hanya menghasilkan panen tiga sampai empat ton, dengan adanya kerja sama paket teknologi biotani menghasilkan panen 8,5 ton. Jadi kerja sama peningkatan seperti ini bisa dilanjuti sehingga bisa membantu hasil pertanian di Konawe,” ujar Laode Iksan.

Ia melanjutkan, ada empat keunggulan paket teknologi biotani. Pertama ramah lingkungan, mulai dari pupuk, pestisida dan punisida menggunakan organik. Kedua, biaya murah karena untuk 1 hektare petani cukup mengeluarkan dana Rp1,3 juta sampai panen. Menggunakan pupuk yang lain bisa Rp4 juta sampai Rp5 juta.

Ketiga pelaksanaannya mudah, untuk memberantas hama bisa sekaligus. Terakhir memberikan jaminan garansi 100 persen.

“Kalau pelaksanaan paket teknologi biotani tidak menghasilkan, kami memberikan garansi 100 persen uang kembali,” tutupnya. (b)

 


Penulis: M13
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini