ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Slogan “We Love Konawe” atau dalam bahasa Indonesia berarti “saya cinta Konawe” saat ini tengah gencar digalakkan oleh komunitas pemuda cinta konawe, mulai dari lingkungan sekitar, pemanfaatan jejaring media sosial, hingga lomba foto dengan cara menyertakan hastag we love konawe.
Sejak pertama kali mulai dimunculkan, beberapa kelompok masyarakat menganggap hal itu adalah upaya pasangan Bakal Calon (Balon) Bupati Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) Kery Saiful Konggoasa-Gusli Topan Sabara untuk menarik simpatik dan dukungan masyarakat jelang pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Konawe 2018 mendatang.
Menanggapi hal itu, balon Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara mengaku jika slogan tersebut sebenarnya adalah upaya mengajak masyarakat untuk mencintai tanah Konawe.
Tujuannya, menumbuhkan kecintaan masyarakat Konawe terhadap daerahnya dan berdampak pada terciptanya situasi aman dan kondusif.
Selain itu, slogan ini juga mengajak masyarakat untuk peran aktif terlibat dalam program pembangunan berkelanjutan yang telah dicanangkan pemerintah daerah.
“Jika kita mencintai daerah kita, maka persatuan dan kesatuan yang kokoh akan terwud, masayarakat akan saling menjaga satu dengan yang lainnya. Tidak akan ada lagi pengelompokan masyarakat. Karena kita akan merasa bahwa kita ini orang Konawe yang menjujung tinggi adat dan budaya leluhur kita,” kata GTS sapaan akrabnya, kepada awak ZONASULTRA.COM, Jum’at (15/9/2017)
Meski banyak yang mengartikan ke isu politik, Gusli menegaskan kalau slogan itu tidak hanya digalakkan di tahun politik saja, tetapi akan terus ditumbuhkan agar masyarakat Konawe bisa lebih memahami daerahnya sendiri. Dengan begitu, masyarakat mereka tidak lagi saling menghujat, memfitnah, dan menjatuhkan. Sebab persoalan apapun dapat diselesaikan dengan cinta.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Konawe ini, juga mengajak kandidat bakal calon lain yang saat ini sedang melakukan sosialisasi untuk mencintai Konawe. Karena visi dan misi semua kandidat itu sama, yakni ingin membangun daerah itu menjadi lebih baik.
“Demokrasi ‘Kalo Sara” (adat suku Tolaki) adalah budaya yang dibangun dengan cinta. Jadi mari sama-sama kita mencintai Konawe. Dengan begitu, apapun akan kita lakukan untuk daerah ini. Kita tidak akan pernah membiarkan Konawe ini hancur, dipenuhi dengan fitnah. Tetapi saya yakin, kita akan membuat konawe ini semakin maju” imbuhnya. (B)
Reporter: Restu Tebara
Editor: Abdul Saban