Hadapi MEA, Dosen USN Dituntut Inovatif dan Kreatif

45

Hal itu diungkapkan Azhari disela-sela sambutannya dalam upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini yang digelar di depan gedung rektorat kampus USN, Kabupaten Kolaka, Sulawesi

Hal itu diungkapkan Azhari disela-sela sambutannya dalam upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini yang digelar di depan gedung rektorat kampus USN, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (02/05/2015) pagi.
Menurut Azhari, MEA adalah tantangan bagi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, utamanya di Sultra. “Kita di Kolaka ini, tidak bisa lagi memaksa PT Antam untuk menerima lulusan USN untuk dijadikan karyawan. Karena saingan pelamar kerjanya di Antam nanti bukan hanya orang Indonesia, tapi tenaga-tenaga ahli dari Malaysia, Thailand, Singapura dan lainnya,” jelas Azhari.
Azhari juga menekankan peranan para dosen USN untuk mulai melakukan penelitian yang berkaitan langsung dengan pembangunan ekonomi masyarakat lokal. “Kita harus mulai menggalakkan kegiatan penelitian yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi rakyat lokal. Ini salah satu cara menjawabb tantangan pasar bebas MEA itu,” katanya.
Semua penjelasan Azhari itu pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan daya saing SDM masyarakat lokal. USN harus menyiapkan SDM Sultra untuk bisa melampaui SDM pemuda dari luar negeri. Mahasiswa sudah harus mempersiapkan dirinya sejak dari bangku kuliah. 
Di tahun 2039, USN harus masuk sebagai 500 Perguruan Tinggi (PT) yang terbaik di Asia. Selama ini, Indonesia belum mengusulkan 5 PT terbaik di Dunia. Yang ada hanya 500 PT terbaik di Asia. Untuk mencapai itu, maka para dosen harus mampu memberikan pendidikan yang berbobot dan berkualitas. (Saban)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini