ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI-Bupati Wakatobi, Haliana, menargetkan daerah yang dipimpinnya itu menjadi kabupaten kreatif.
Hal ini diungkapkannya saat membuka acara peningkatan sumber daya manusia (SDM) di bidang kepariwisataan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi, di Villa Nadila, Kecamatan Wangiwangi, Rabu (7/7/2021).
Haliana mengatakan sektor pariwisata menjadi pilar sangat penting bagi pembangunan daerah di Kabupaten Wakatobi.
“Bukan saja karena telah kita sepakati sebagai leading sector pembangunan daerah. Tetapi juga karena secara nasional, sektor pariwisata telah diangkat sebagai sektor unggulan nasional oleh pemerintah pusat. Di tengah kondisi sulit saat ini kita harus terus menjaga asa dan merawat momentum yang sudah kita miliki terutama terkait dengan ditetapkannya Wakatobi sebagai salah satu destinasi pariwisata prioritas nasional,” ungkap Haliana dalam sambutannya.
Bupati yang baru saja dilantik itu mengakui bahwa status sebagai destinasi pariwisata prioritas nasional selama ini telah membawa banyak nilai positif. Terutama terkait posisi tawar dan dukungan sumber daya untuk Wakatobi dalam konteks kebijakan pembangunan nasional.
“Modalitas ini harus kita manfaatkan dengan baik. Kita memiliki harapan yang besar, bahwa ke depan seiring dengan akan semakin membaiknya situasi pandemi, geliat industri pariwisata kita harapkan akan segera pulih kembali. Tantangan yang mendasar adalah, bagaimana saat ini kita konsentrasi untuk mempersiapkan produk dan destinasi wisata kita, sebagai destinasi yang sehat, aman, menarik dan kompetitif untuk dikunjungi wisatawan pascapandemi,” ujarnya.
Lebih lanjut Haliana menjelaskan beberapa isu strategis yang penting menjadi perhatian bersama.
Pertama, dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 serta dalam tataran implementasinya ke depan harus mencerminkan kebijakan yang solid, terintegrasi dan harmonis. Baik dalam perspektif lintas sektor maupun antartingkatan pemerintahan dan antarpelaku, terutama dalam hal keterkaitan antara leading sector yang ada dan dukungan sektor-sektor terkait lainnya.
Kedua, perlu memaksimalkan upaya untuk mengatasi handycap yang selama ini dihadapi dalam pengembangan kepariwisataan. Terutama masalah aksesibilitas guna menghadirkan pelayanan yang lebih cepat, aman, murah dan nyaman bagi wisatawan. Termasuk yang tidak kalah pentingnya adalah akselarasi pertumbuhan investasi di sektor pariwisata yang diharapkan dapat berimplikasi positif bagi peningkatan diversifikasi produk pariwisata di daerah.
Ketiga, ide kreatif dan inovatif perlu ditempuh untuk menghadirkan produk dan destinasi wisata tematik, yang dapat menjadi pengganda daya tarik untuk orang berkunjung ke Wakatobi. Beberapa tema yang sejalan dengan tuntutan pasar ke depan adalah wisata alternatif seperti desa wisata, sport tourism, health tourism, dan berbagai event tematik.
Keempat, dukungan terhadap pengembangan industri kreatif atau ekonomi kreatif perlu dioptimalkan. Mengingat antara pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki hubungan mutual benefit yang erat dan saling memperkuat satu sama lain.
“Oleh karena itu melalui program unggulan kita One Island One School, saya berharap hal ini dapat direalisasikan dengan baik terutama oleh semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait sehingga bisa mengantarkan Wakatobi menjadi salah satu kabupaten kreatif di Indonesia,” ungkapnya.
Kelima, lanjutnya, promosi dan pemasaran pariwisata yang efisien dan efektif harus ditingkatkan. Untuk mencapai penetrasi pasar yang optimal baik di tingkat domestik maupun di tingkat global dalam hal ini pemasaran pariwisata dengan menggunakan teknologi digital (Digital Marketing) haruslah diarusutamakan karena trend bisnis global saat ini yang sudah menggeser area persaingan dari cara tradisional kepada era digitalisasi.
“Keenam, SDM adalah penentu keunggulan. Terutama di sektor pariwisata sebagai hospitalty industry. Yang sangat bergantung pada daya saing kita, dalam menghadirkan SDM yang memiliki pengetahuan dan skill yang berkualitas dalam menyelenggarakan pelayanan (Service Delivery) di berbagai lini. Impian menjadi destinasi wisata berkelas dunia, juga harus dibarengi dengan penyelenggaraan layanan jasa yang memenuhi standar dan berkualitas dunia pula,” jelasnya. (b)