Harap Pilgub Sultra Lahirkan Pemimpin Pekerja

43

Kendari—Selain Pilkada Bupati serentak di Sultra yang menjadi isu hangat, perhelatan menuju  Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sultra tampaknya menjadi isu hangat dengan maraknya peraga- peraga sosialisasi di berbagai daerah, mulai dari Baleho Tina Nur Alam (Istri gubernur Sultra), Rusda Mahmud (Bupati Kolaka Utara), Dr. Ir. Asrun (Walikota Kendari), Ir. Hugua (Bupati Wakatobi), LM. Sjafei Kahar (mantan Bupati Buton), Lukman Abunawas (Sekprop Sultra) hingga Ali Mazi (mantan Gubernur Sultra).

Fenomena ini dimata Hamzah Palalloi, Dosen  Komunikasi Politik Universitas 17 Agustus 45 (UTA-45) Jakarta, adalah momentum untuk memilih dan memilah pemimpin-pemimpin masa depan Sultra pasca kepemimpinan Nur Alam, “Ini momentum baik bagi masyarakat Sultra untuk memilih dan memilah dengan cermat  pemimpin terbaiknya,  yang berkualitas dan pekerja. sebab tahapan Pilgub masih berbilang tahun, jangan sampai memilih pemimpin yang sekedar kuat beretorika,” ujarnya.

Doktor di bidang komunikasi politik asal Kota Baubau ini  berharap pilahan dan pilihan public ini, yakni para kandidat bersosialisasi dengan kinerja-kinerja yang bersentuhan langsung dengan kepentingan rakyat di Sulawesi Tenggara, apalagi menghadapi era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). “Pilgub di tahun 2018 mendatang harus melahirkan pemimpin pekerja, taktis dan cermat melihat kebutuhan rakyat, karena masyarakat Sultra sudah cerdas dalam berpolitik,” imbuhnya.

Bagaimana dengan persoalan money politik yang membelit pemilih ketika di gelar Pilkada? “Ini memang satu pekerjaan tersendiri dan harus dihilangkan, sebab hanya melahirkan pemimpin-pemimpin korup. Dalam teori komunikasi politik, money politik atau menghalalkan segala cara adalah level terendah dari keperibadian seorang pemimpin, begitu juga pemilihnya. Yang tertinggi itu, jika seseorang memilih pemimpin yang memenangkan perhelatan dimana kompetitor politknya juga ikut merasa menang. Artinya benar-benar dapat diterima oleh semua pihak,” ujarnya.

Yang pasti, Hamzah menegaskan pemimpin berkualitas itu dicerminkan dengan banyaknya karya yang diperbuat untuk rakyat, melayani dan tidak berjarak dengan rakyat, memiliki integritas sebagai pemimpin pekerja. Siapa dia? “Public Sultra pasti tahu siapa pemimpin bertipe seperti ini, juga tahu mereka yang hanya punya kapasitas  sebagai tukang bicara saja” tandasnya. (**)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini