ZONASULTRA.COM, KENDARI – Harga cabai keriting di beberapa pasar di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami kenaikan yang signifikan.
Hal tersebut disampaikan oleh beberapa pedagang yang berjualan diantaranya pasar Korem, Pasar baru Wuawua dan pasar andonuhu Kendari. Dari penelusuran awak media zonasultra.iddilapangan, terdapat kenaikan harga yang varian dari cabai keriting.
Salah satunya dari Sarah (32) yang kurang lebih telah berjualan selama 5 tahun di pasar Korem. Kata dia, cabai keriting yang dijualnya kin kisaran Rp35 ribu dari sebelumnya 25 ribu. Ia mengaku kenaikan harga tersebut dikarenakan kenaikan harga dari agen yang memasok langsung cabai dari Enrekang, Sulsel ini.
“Sudah sekitar satu Minggu mi mas dia naik,” ungkap Sarah saat ditemui di lapaknya pada Selasa (26/10/2021).
Hal itu juga dibenarkan oleh salah seorang pedagang, Idah (54) yang hanya berjarak 3 meter dari lapak Sarah. Idah menawarkan harga cabai keriting yang sama seperti ditawarkan oleh Sarah.
Ia menduga bahwa kenaikan harga ini dikarenakan tingginya minat pembeli dibandingkan jumlah yang ada di perkebunan. Namun kata dia, berbanding terbalik dengan cabai keriting, cabai biasa mengalami penurunan harga mulai dari Rp60 ribu perkilonya, kini tinggal Rp40 ribu per kilo.
Ditempat terpisah, salah seorang pedagang di pasar Andonuhu Kendari, Narwia (48) mengungkapkan harga cabai keriting di tempatnya juga mengalami kenaikan dari Rp40 ribu menjadi Rp50 ribu perkilonya. Ia mengaku cabai jualannya juga dibeli dari pasar Baruga Kendari dengan harga Rp40 ribu perkilonya.
Narwia mengungkapkan bahkan di musim kemarau belakangan ini sempat naik hingga Rp80 ribu. Dengan demikian penghasilan dari cabai keriting tidak menentu, namun meski demikian ia tetap membeli tiap hari untuk tetap membuka lapaknya.
Berbanding terbalik dengan cabai, harga ikan dipasaran justru malah mengalami penurunan . Kesimpulan dari beberapa narasumber ditemukan bahwa penurunan terjadi akibat jumlah ikan dilaut meningkat naik akibat terang bulan.
“Terang bulan, jadi banyak ikan. Baru tidak kencang juga angin,” ungkap Anto (22) salah seorang penjual ikan di pasar baru Wuawua Kendari.
Ia menawarkan berbagai macam ikan, mulai dari Cakalang, yang semula harga Rp40 ribu jadi Rp30 ribu perkilonya, ikan boto-boto dari Rp40 ribu jadi Rp30 ribu, ikan lajang dari Rp40 ribu jadi Rp30 ribu perkilo, ikan bolu harga Rp25 ribu dari Rp35 ribu perkilo, serta ikan bangkumis dengan harga Rp30 ribu dari Rp35 ribu perkilonya.
Sama halnya dengan salah seorang penjual ikan di pasar Korem, Alwan (29) menjual dagangannya dengan harga variatif seperti ikan congo-congo harga Rp40 ribu perkilo yang sebelumnya Rp50 ribu sampai Rp60 ribu perkilo, kemudian ikan lajang dijual dengan harga Rp25 ribu yang sebelumnya Rp35 ribu perkilonya. (A)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin