ZONASULTRA.COM,KENDARI– Sebanyak 200 pohon ditanam oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari dalam rangka memperingati Hari Air Dunia ke-29 yang jatuh pada hari ini, Senin (22/3/2021).
Pohon tersebut ditanam pada kawasan Kolam Retensi yang berada di Jalan Boulevard, Kecamatan Baruga, Kota Kendari. Tak hanya sendiri, kegiatan ini turut dihadiri jajaran Pemerintah Kota Kendari dan serentak digelar oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara virtual dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Kepala BWS Sulawesi IV Kendari Haeruddin C Maddi mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian penanaman 400 bibit pohon di Bendungan Landongi, Kolaka Timur (Koltim) tanggal 10 Maret 2021 lalu.
Sementara hari ini, penanaman pohon di Kolam Retensi ada 200 bibit yang merupakan tanaman produktif yakni mangga dan durian. Ia berharap pengembangan Kolam Retensi Boulevard Kendari tidak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir tetapi dapat juga berfungsi sebagai tempat wisata dan sarana olahraga bagi masyarakat Kota Kendari.
Ia juga menegaskan, pengelolaan sumber daya air merupakan tanggung jawab bersama sehingga diperlukan kolaborasi antara pemerintah di berbagai tingkatan dan wilayah, pihak swasta dan masyarakat.
Untuk itu Kementerian PUPR menerapkan Integrated Water Resources Management (IWRM) agar sumber daya air dapat dikelola secara berkelanjutan dengan melibatkan para pemangku kepentingan.
Kemudian, masyarakat dapat berpartisipasi mengelola air antara lain dengan tidak membuang sampah/limbah sembarangan, membuat biopori dan sumur resapan, melakukan penghijauan, mengurangi penggunaan air tanah secara berlebihan, hemat dalam mengkonsumsi air dan lain sebagainya.
Sekretaris Daerah Kota Kendari, Nahwa Umar yang turut menyampaikan apresiasinya kepada BWS Sulawesi IV Kendari yang menaruh kepedulian terhadap lingkungan dan ketersediaan air di Kota Kendari.
Dengan adanya Kolam Retensi Boulevard kata dia, telah mampu mengurangi potensi banjir di Kota Kendari. Apalagi BWS Sulawesi IV Kendari memiliki rencana untuk menjadi kawasan tersebut sebagai ruang publik.
“Tentu kami sangat mendukung upaya yang akan dilakukan oleh BWS Sulawesi IV Kendari,” kata Nahwa.
Untuk diketahui tahun 2021 ini, Hari Air Dunia mengusung tema “Valuing Water” kemudian diadaptasi ke dalam tema nasional “Mengelola Air, Menjaga Kehidupan” yang memiliki makna nilai air bukan hanya sebatas harga, tetapi memiliki nilai yang sangat besar bagi kesehatan, budaya, pendidikan, ekonomi dan integritas lingkungan hidup.
Sejarah Hari Air Sedunia
Peringatan Hari Air Sedunia atau World Water Day secara resmi diumumkan pada acara Sidang Umum Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) pada 22 Desember 1992 di Kota Rio de Janeiro, Brazil. PBB bersama anggotanya termasuk negara Indonesia memutuskan Hari Air Sedunia atau World Water Day jatuh pada 22 Maret dan mulai diperingati sejak tahun 1993.
Hari Air Sedunia adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih. Selain itu, Hari Air Sedunia diperingati sebagai usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.
Air salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi seluruh makhluk hidup. Setiap hari semua makhluk hidup membutuhkan air bersih terutama manusia. Dengan air bersih manusia dapat memanfaatkanya untuk kebutuhan sehari-hari.
PBB bersama seluruh anggota gencargencar mensosialisasikan tentang hari air sedunia melalui kegiatan nyata. Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi makhluk hidup. Karena setiap harinya membutuhkan air bersih untuk dikonsumsi. Dengan air bersih, makhluk hidup khususnya manusia dapat memanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Untuk kebutuhan sehari-hari air bersih dimanfaatkan untuk minum, ketahui bahwa 80 persen tubuh manusia merupakan air. Bisa dibayangkan jika di bumi ini kekurangan air bersih maka dapat dipastikan bahwa semua makhluk hidup dapat mengalami kematian.
