Hasil Autopsi: Mahasiswa UHO Ditembak dengan Senjata Api

982
Tewas Tertembak, Randi Dikenal Sosok yang Bijak
AUTOPSI - Korban meninggal dunia mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Randi (21) dilarikan ke Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Kota Kendari untuk dilakukan autopsi, Kamis (26/9/2019). (Foto Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Misteri kematian mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Randi (21) kini terkuak.

Berdasarkan hasil autopsi tim dokter forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Randi dipastikan meninggal dunia terkena tembakan peluru tajam dari senjata api. Autopsi dimulai dari pukul 22.30 Wita, Kamis (26/9/2019), dan selesai pada pukul 02.30 Wita, Jumat (27/9/2019).

Raja Al Fatih Widya Iswara, dokter forensik RSUD Kota Kendari, mengatakan penyebab kematian mahasiswa asal Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna itu akibat luka tembak yang mengenai pembungkus jantung dan kedua paru-paru yang menyebabkan pendarahan hebat.

Baca Juga : Satu Mahasiswa UHO Tewas, Diduga Terkena Tembakan Polisi

Menurut Raja, mahasiswa semester 7 itu ditembak dengan menggunakan senjata api dari jarak jauh. Peluru mengenai bawah ketiak sebelah kiri kemudian tembus di dada sebelah kanan.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

“Iya betul luka tembak. Posisi ditembak dari jarak jauh, karena jarak jauh itu dari luka tembak lebih dari 60 sentimeter (cm). Jadi belum tentu dari jarak satu meter atau apa,” kata Raja di RSUD Kota Kendari, Jumat (27/9/2019).

Dikatakannya, di tubuh korban tidak ditemukan proyektil, karena peluruh menembus tubuh. Hanya saja ia memprediksi peluru yang digunakan adalah peluru senjata api dengan kaliber 0,9 milimeter (mm).

Baca Juga : Korban Meninggal Mahasiswa UHO Diautopsi di RSUD Kendari

Setelah dilakukan autopsi, jenazah Randi langsung dibawa pulang ke kampung halamannya di Muna. Jenazah diantar memakai ambulans RSUD Kota Kendari sampai di Pelabuhan Lainea, Konawe Selatan kemudian diseberangkan melalui kapal kayu dan dijemput di Tampo.

BACA JUGA :  Polres Konut Amankan 10 Pelaku Peredaran Narkotika

Sebelumnya, Randi bersama ribuan mahasiswa lainnya dari berbagai universitas di Kota Kendari melakukan aksi unjuk rasa di DPRD Sultra menolak revisi Undang-Undang KPK dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, pada Kamis (26/9/2019). Aksi mahasiswa ini berujung ricuh dengan aparat keamanan.

Baca Juga : Lagi, Mahasiswa UHO Tewas Usai Kritis di Rumah Sakit Bahteramas

Akibatnya, Randi kena tembak di depan Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara, Jalan Abdullah Silondae, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.

Sebelum dipastikan meninggal dunia, Randi sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Korem Kendari pada pukul 15.30 Wita. Pukul 15.44 Wita, Randi menghembuskan nafas terakhir. Setelah itu, jenazah Randi dibawa ke RSUD Kota Kendari. (B)

 


Kontributor: Ramadhan Hafid
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini