Hasil PCR Lamban, Transmisi Penularan Covid-19 Dinilai Berisiko

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Baubau, dr Lukman
dr Lukman

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Hasil dari uji laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) sebanyak 100 lebih sampel swab test yang dikirim Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pengananan Covid-19 Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), ke Makassar sangat lamban. Satgas Covid-19 Baubau menilai hal ini berisiko pada transmisi penularan yang tak terkendali.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Baubau, dr. Lukman mengungkapkan waktu menunggu hasil uji PCR sampel swab test dari Makassar memakan waktu 7 hingga 14 hari. Bahkan ketika hasilnya keluar, pasien positif sudah memenuhi syarat kesembuhan karena telah menjalani karantina mandiri selama 14 hari, sehingga tidak sempat mendapat perawatan medis.

Sebagai informasi bahwa sampel swab test tidak diperiksa di Rumah Sakit Bahteramas Kota Kendari lantaran alat uji PCR mengalami gangguan

“Jadi sampel-sampel yang begitu banyak di Sultra ini dikirim ke Makassar sehingga time delay (waktu tunggu) akan bertambah panjang, bisa sampai di atas 10 hari. Ini kan akhirnya beresiko pada transmisi yang bisa terjadi terus menerus di Masyarakat,” tutur Lukman saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/10/2020).

Menurut Lukman, akibat waktu tunggu sangat lama membuat calon pasien Covid-19 menjadi bosan menunggu. Dampaknya, mereka akan mengabaikan protokol kesehatan dan bahkan melakukan interaksi dengan banyak orang saat seharusnya menjalani karantina.

Dia menegaskan, gambaran peta penyebaran Covid-19 di Kota Baubau yang grafiknya menurun tidak dapat dijadikan jaminan bahwa tren telah menurun. Kata dia, bukannya tidak ditemukan lagi orang yang tertular, namun hasil laboratorium banyak yang belum dikeluarkan.

“Jadi, menyikapi kondisi seperti ini kita selalu anjurkan kepada masyarakat untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Karena hasil-hasil yang ada ini tentu tidak memberikan real kondisi di daerah kita,” jelas Lukman.

Menurutnya, solusi masalah lamanya waktu tunggu ini yakni dengan pengadaan PCR oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Baubau. Lukman yang juga merupakan Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Baubau, mengatakan pihaknya telah mempersiapkan pengadaan PCR paling lambat akhir tahun ini dapat terealisasi.

Untuk diketahui, total terkonfirmasi positif di Kota Baubau hingga saat ini telah mencapai 525 orang. Dengan rincian pasien sembuh sebanyak 494 orang, meninggal dunia 15 orang. Saat ini pasien Covid-19 di Kota Baubau yang sementara dapat perawatan sebanyak 16 orang. (a)

 


Kontributor : Risno Mawandil
Editor: Rizki Arifiani

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini