Ketua Panitia UN Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Darwis mengatakan, sebenarnya tidak ada perbedaan pelaksanaan UN tahun ini dengan tahun sebelumnya, hanya fungsi UN telah berubah dari alat p
Ketua Panitia UN Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Darwis mengatakan, sebenarnya tidak ada perbedaan pelaksanaan UN tahun ini dengan tahun sebelumnya, hanya fungsi UN telah berubah dari alat penentu kelulusan menjadi alat pemetaan kualitas pendidikan. Meski begitu, siswa diharapkan tetap mengikuti UN dengan sungguh-sungguh seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebab, nilai UN yang tidak memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu 5,5 untuk setiap mata pelajaran maka tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Kami harap anak-anak tidak terlalu berlena-lena, gunakan waktu yang masih ada untuk belajar dengan serius. Jangan sepelekan UN, sebab meski nilai UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan, namun nilai UN juga berpengaruh untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, kata Ketua Panitia UN Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Darwis di Kendari, Jumat (27/3/2015).
Salah satu perguruan tinggi di Kendari yang enggan menerima siswa yang tidak memenuhi standar kompetensi adalah STIK Avicenna. Ketua STIK Avicenna Kendari, Marzuki Hanafi Bantayan mengatakan, pihaknya hanya akan menerima mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian nasional sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah.
Kita tetap mengacu pada ketentuan pemerintah bahwa yang lulus UN saja yang bisa diterima, kata Marzuki.
Panitia Seleksi SNMPTN Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, La Rianda juga mengungkapkan hal yang sama. Keikutsertaan siswa dalam UN akan menjadi pertimbangan universitas ini dalam menyeleksi mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN.
Calon mahasiswa yang boleh ikut SNMPTN hanya siswa yang sudah mengikuti UN. Kalau tidak ikut UN jelas tidak bisa ikut SNMPTN, pungkas La Rianda. (Jumriati)