Hendak Gantikan Ayahnya Jadi Walikota, ADP: Ini Bukan Dinasti

ADP Siap Bersaing Sehat dengan Rasak untuk Dapatkan PAN
Adriatma Dwi Putra

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Putra bungsu Walikota Kendari Asrun, Adriatma Dwi Putra (ADP) sebentar lagi akan maju dalam pemilihan walikota (Pilwali) Kendari 2017. Untuk rekomendasi partai yang didapat yakni dari PAN (6 kursi DPRD) sehingga butuh 1 kursi koalisi lagi untuk benar-benar mencukupi 1 pintu pencalonan.

ADP Siap Bersaing Sehat dengan Rasak untuk Dapatkan PAN
Adriatma Dwi Putra

Mengenai politik Dinasti, ADP tidak mau berkomentar terlalu jauh. Namun, jika dirinya terpilih dan menggantikan posisi ayahnya sebagai walikota maka itu tidak bisa dikatakan dinasti.

“Bukan dinasti, kitakan nanti dipilih bukan ditunjuk,” kata ADP usai menjalani tahapan wawancara di Sekretariat Gerindra Sultra, Kendari, Minggu (14/8/2016).

Selain itu, dalam Undang-Undang tidak dilarang kerabat ataupun anak kepala daerah maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017. Olehnya kata ADP, adalah sesuatu yang wajar jika dirinya hendak maju mencalonkan diri dalam pilwali Kendari 2017.

Modal awal saat ini telah mendapat dukungan dari PAN dan PKB yang memiliki 1 kursi (meskipun belum mengeluarkan rekomendasi) sudah cukup untuk menjadi calon walikota, sesuai syarat undang-undang 20 persen dari total 35 kursi DPRD Kendari. Saat ini, pihaknya masih menunggu partai koalisi tambahan yakni Gerindra (5 kursi) dan PKS (4 kursi).

Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam gencar mendeklarasikan anti politik dinasti dalam Pilkada 2017. Nur Alam mengatakan, dalam kontestan politik mendatang setiap figur harus dapat bersaing secara sehat. Keluarga yang memiliki kedudukan di birokrasi seharusnya tidak dimanfaatkan untuk kepentingan pertarungan politik.

Untuk diketahui, secara harfiah dinasti artinya keturunan raja-raja yang memerintah, semuanya berasal dari satu keluarga. Adapun definisi politik dinasti sebagaimana dijelaskan dalam situs resmi mahkamahkonstitusi.go.id, bahwa politik dinasti dapat diartikan sebagai sebuah kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga.

Dinasti politik lebih identik dengan kerajaan, sebab kekuasaan akan diwariskan secara turun temurun dari ayah kepada anak agar kekuasaan akan tetap berada di lingkaran keluarga. (B)

 

Repoter : Muhammad Taslim
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini