ZONASULTRA.COM, KENDARI – Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) berkomitmen untuk mendukung berbagai program yang digulirkan pemerintah dalam upaya membantu masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.
Ketua HIMBARA yang juga Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa berbagai program tersebut di antaranya, restrukturisasi kredit, penyaluran Bantuan Sosial (Bansos), penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) pekerja, Banpres Usaha Mikro (BPUM) dan penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
” Dengan adanya berbagai stimulus dan bantuan pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi semakin meningkatkan optimisme Himbara untuk dapat terus mencatatkan kinerja positif dalam menghadapi semester II tahun 2021,” ucap Sunarso dalam rilis persnya saat jumpa pers di Jakarta pada Kamis (2/9/2021).
Optimisme tersebut juga semakin diperkuat dari kinerja bank Himbara pada paruh pertama tahun ini. Tercatat hingga akhir kuartal II 2021 tercatat HIMBARA berhasil menyalurkan kredit senilai Rp2.552,91 triliun atau tumbuh 5,4 year on year.
Serta berhasil menghimpun dana pihak ketiga senilai Rp2.948.78 triliun atau tumbuh 8,7 persen yoy. Sementara itu aset HIMBARA tercatat sebesar Rp3.904,30 triliun atau tumbuh 7,7 persen yoy. Sunarso juga mengungkapkan secara umum terlihat bahwa seluruh kebijakan dan stimulus pemerintah termasuk bantuan sosial memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia.
Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi Q2 2021 yang tumbuh 7,07 persen yoy. Secara umum, hingga akhir Juli 2021 HIMBARA telah melakukan penyaluran program pemerintah Sembako, PKH dan BPUM kepada lebih dari 24,9 juta penerima bantuan / pelaku UMKM dengan total nominal Rp37,8 triliun.
Khusus untuk BRI, Sunarso menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong berbagai bantuan tersebut untuk memulihkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan bisnis utama BRI.
Terhitung hingga akhir Juli 2021 tercatat BRI telah menyalurkan program sembako senilai Rp3,1 triliun kepada 5,5 juta penerima, PKH senilai Rp6,2 triliun kepada 3,8 juta KPM dan menyalurkan BPUM senilai Rp 11,62 triliun kepada 7,5 juta pelaku UMKM.
Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan bahwa hingga Agustus 2021, BNI telah berhasil menyalurkan bansos sembako kepada 5,85 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia, dengan nilai Rp10,21 triliun. Ia mengatakan ntuk realisasi Bansos PKH sendiri, pihaknya telah menyalurkan kepada 4,1 juta KPM dengan nilai dana bantuan yang tersalur adalah sebanyak Rp7,29 triliun hingga Agustus 2021 ini.
Senada, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam penyaluran bantuan sosial (Bansos) agar dapat diterima masyarakat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
Komitmen ini dapat tercermin dari penyaluran Bansos Sembako Bank Mandiri di akhir Agustus 2021 kepada 4,04 juta KPM dengan nilai bantuan Rp6,43 triliun dan penyaluran bantuan PKH tercatat telah mencapai 2,32 juta penerima dengan nilai bantuan Rp4,09 triliun kepada seluruh masyarakat penerima manfaat di 27 Provinsi Indonesia sejak tahun 2016.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengungkapkan, sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2021, peseroan telah menyalurkan Program Sembako kepada 685.296 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan total dana sebesar Rp1,15 triliun.
BTN juga andil dalam mendistribusikan Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 367.137 KPM dengan total dana sebesar Rp681,8 miliar. KPM penerima bantuan tersebut tersebar di 10 kota dan kabupaten. (*)