Hiu Martil Ditemukan Mati Terperangkap Jaring di Wakatobi

Hiu Martil Ditemukan Mati Terperangkap Jaring di Wakatobi
HIU MARTIL - Hiu Martil mati tererangkap jaring di spot Wandoka Pinnacle, Kecamatan Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi. (Foto Rudi untuk ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Seekor ikan hiu martil mati terperangkap di salah satu spot penyelaman Wandoka Pinnacle, Kecamatan Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra)

Hiu yang diketahui sudah hampir punah itu terjebak dalam jaring yang panjangnya sekira 200 meter dengan lebar 4 meter. Ditemukan menutupi karang di spot penyelaman tersebut.

Jaring yang belum diketahui pemiliknya itu pertama kali ditemukan oleh Rudy, salah satu penyelam yang sedang mengantar tamu untuk melakukan aktivitas penyelaman di spot Wandoka Pinnacle pada kedalaman 20 meter beberapa hari yang lalu.

Rudy menjelaskan jaring tersebut adalah jaring yang harganya mahal. Biasanya digunakan oleh kapal-kapal pelingkar.

Hiu Martil Ditemukan Mati Terperangkap Jaring di Wakatobi
Jaring-Bentangan jaring berukuran 200 meter dengan lebar empat meter yang menyelimuti karang di spot penyelaman Wandoka Pinnacle, Kecamatan Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi.

“Namun saya tidak menuduh bahwa itu dilakukan oleh nelayan atau kapal pelingkar. Yang jelas selain jaring tersebut menutupi karang yang luasnya 2 kali lapangan bola, jaring itu juga berpotensi merusak 70% terumbu karang yang ada. Yang memilukan saya menemukan seekor hiu martil mati terperangkap di dalam jaring itu,” terang Rudi dikonfirmasi, Kamis (21/6/2018).

Bukan hanya itu saja, Rudy juga menemukan beberapa bubu (jebakan ikan) yang terbuat dari besi tergeletak kokoh di kedalaman yang berbeda. Rudi menduga itu dilakukan dengan sengaja oleh oknum profesional yang juga menguasai peralatan diving.

Hiu Martil Ditemukan Mati Terperangkap Jaring di WakatobiMendengar kabar itu, tim yang tergabung Balai Taman Nasional Wakatobi (BTNW), World Wide Fund for Nature (WWF), Komunitas Melihat Alam (Kamelia) dan beberapa dive operator melakukan pengecekan langsung di spot penyelaman itu.

Tim perwakilan WWF, Tika Sumolang menyebutkan sebesar 70 persen kerusakan yang ditimbulkan akibat penurunan jaring oleh oknum yang tidak bertanggung jawab itu.

Apabila dilakukan evakuasi dengan cara mengangkat langsung, dan 20 persen dengan cara menggunting rangkaian jaring tersebut. Memerlukan banyak tenaga dan waktu yang lama apabila menggunakan cara menggunting karena luasan yang tertutupi jaring tersebut sebesar dua kali lapangan bola.

“Jenis terumbu karang yang menjadi korban jaring misterius tersebut di antaranya Seafan atau Gorgonian (karang lunak), Sponge, Acropora sp, Pocilopora sp. (Karang keras),” sebutnya. (B)

 


Reporter : Nova Ely Surya
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini