ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Kesal karena honornya belum juga dibayarkan, Sutriani yang berofesi sebagai perawat di Desa Leppe, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), harus mengadukan permasalahan ini ke Polres Konawe, Senin (12/3/2018).
Sutriani yang ditemui di Polres Konawe menjelaskan, pada enam bulan lalu dirinya terdata sebagai Perawat Desa Program Pemerintah Daerah (Pemda) satu Desa Satu perawat. Namun selama menjalankan tugas dirinya tidak pernah menerima haknya yang terhitung sejak Juli hingga Desember 2017 lalu.
“Gaji perbulan perawat Desa sebesar Rp.1 juta, yang dibayarkan Kepala Desa setelah pencairan Alokasi Dana Desa, ” terangnya
Bahkan permasalahan ini, lanjutnya, dirinya sudah mengadu ke PPNI Konawe, namun aduanya belum direspon. Sehingga setelah berkomunikasi dengan pihak keluarga, diputuskan permasalahan ini harus dilaporkan ke Polisi.
“Beberapa jam lalu, saya sempat dapat SMS dari kepala Desa untuk segera mengirimkan nomor rekening. Tapi mengenai pembayaran, Kepala Desa tidak bisa memastikan apakah akan dibayarkan, makanya saya urungkan niat kirim nomor rekening, karena saya sudah terlanjur mau lapor polisi,” terangnya.
Sementara itu, aktitivis Lembaga Pengawas Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK), Ismail saat mendampingi korban memaparkan, honor perawat desa perbulannya itu sebesar Rp1 juta namun baru bisa dibayarkan setiap pertriwulan. Sehingga, jika ditotalkan selama dua triwulan menjadi Rp6 juta. Bahkan ada juga di luar honor pokok yakni biaya transportasi sebesar Rp1 juta per bulannya. Namun untuk biaya transportasi telah dibayarkan.
“Sebenarnya sebagian honor sudah dibayarkan beberapa waktu lalu, namun tidak dibayar full atau yang dibayar baru Rp.1,5 juta, bahkan pembayaran itu dipotong Rp.200 ribu oleh istri kepala Desa, jadi total yang belum di bayarkan masih ada sekitar Rp4,5 juta. Kita datang ke Polres dengan harapan pihak kepolisian bisa menyelesaikan permasalahan ini,” tuturnya. (B)