ZONASULTRA.COM,KENDARI– Anggota Komisi II DPR RI Hugua menilai kesepakatan dan dukungan menjadikan Kabupaten Wakatobi tuan rumah pelaksanaan rapat koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) tahun 2022 mendatang merupakan hal yang patut apresiasi.
“Jadi, kehadiran dan komitmen Wamen ATRBPN di Wakatobi, Gubernur Sultra, saya selaku mantan Bupati Wakatobi dua periode yang kini jadi mitra kerja Kementerian ATRBPN di Senayan, ditambah Bupati Wakatobi untuk menggelar GTRA di Wakatobi adalah momentum yang meyakinkan kita, dan hampir dipastikan Presiden RI akan hadir di Wakatobi pada Maret 2022 mendatang,” ungkap Hugua saat mendampingi kunjungan kerja Wamen ATRBPN di Wakatobi beberapa waktu lalu.
Politisi PDI Perjuangan ini menjelaslan, momentum GTRA akan saling berkaitan dengan status Wakatobi sebagai 10 top destinasi pariwisata nasional.
Apalagi kegiatan ini rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Ketua PHRI Sultra ini menambahkan, Wakatobi bukan kali pertama akan menjadi tuan rumah pelaksanaan event nasional. Karena saat menjabat Bupati Wakatobi dua periode, beberapa kali event nasional hingga internasional telah sukses diselenggarakan di daerah tersebut.
Hugua menyebutkan, Wakatobi menjadi tuan rumah pelaksanaan Seminar Internasional dan Festival Tradisi Lisan Nusantara pada 1 – 3 Desember 2008 lalu. Waktu itu bersamaan dengan dibukanya Bandar Udara Matahora Wakatobi.
Saat Hugua menjabat bupati dua periode, Wakatobi juga sukses menjadi tuan rumah pertemuan bupati dan wali kota enam negara CTI, yang dihadiri delegasi dari enam negara CTI pada 19 Mei 2011 silam. Disamping itu juga pada September 2015, dilaksanakan Asia- Pacific“ local Government voices toward habitat III an a New Urban Agenda“ yang dihadiri oleh 178 bupati/ wali kota dan gubernur Asia Pasific serta ratusan delegasi lainya .
“Saya selaku Ketua PHRI dan Ketua GIPI Sultra yang berkaitan dengan hotel dan industri pariwisata. Saya hampir pastikan bahwa infrastruktur di Wakatobi telah siap. Olehnya itu, saya berani meyakinkan Wamen ATRBPN dan Gunernur Sultra melalui sisi industri pariwisata telah siap,” ungkap Hugua.
Hugua juga menilai, pelaksanaan Rakor GTRA 2022 nanti merupakan momentum kebangkitan Wakatobi untuk kembali menggeliat dan semakin dikenal.
Kehadiran Presiden RI juga akan memberikan rahmat untuk kesejahteraan masyarakat Wakatobi, karena kehadiran Presiden RI, disamping untuk forum GTRA, Presiden juga harus merencanakan rehabilitasi terumbu karang di pusat segi tiga karang dunia dimana dihuni enam negara. Dan pusatnya di Wakatobi, Indonesia.
“Maka kehadiran Presiden di Wakatobi akan memberikan secara simbolis rehabilitasi atau penanaman coral (terumbu karang). Dan juga memberikan sinyal kepada dunia bahwa Indonesia simbol negara kelautan,” jelas Hugua.
Aspek lainnya juga, yakni komunitas suku Bajau di Wakatobi sebagai komunitas Bajau terbesar di dunia, yang selama ini jadi suku terapung dan tidak punya hak akan dipikirkan.
Sehingga berhak mendapatkan sertifikat atas hak wilayah yang ditinggalinya. Sehingga momentum ini penting untuk kepastian hukumnya.
“Forum nanti juga sebagai sinyal kepada dunia bahwa Indonesia serius mengurangi emisi karbon. Jadi ini adalah momentum yang hampir diyakini,” tutupnya. (*)
Editor: Ilham Surahmin