ZONASULTRA.COM, RAHA – Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) nomor urut 2 Hugua, menyambangi Kabupaten Muna untuk melakukan blusukan di sejumlah pasar tradisional di kabupaten itu, Selasa (27/3/2018).
Disela kesibukannya melakukan blusukan, Hugua sempat mengunjungi beberapa objek wisata, salah satunya Pantai Meleura dan Danau Napabale di Kecamatan Lohia.
Ketika mengunjungi Pantai Meleura, Hugua bertemu dengan 23 orang wisatawan dari Tunisia yang kebetulan mengunjungi Pantai Meleura.
Hugua langsung menyapa para turis asing itu dengan bahasa inggris yang fasih, ia menjelaskan potensi pariwisata di Kabupaten Muna. Salah satunya Gua Liangkabori yang mempunyai banyak bukti prasejarah. Seperti peradaban tertinggi berkaitan dengan layang-layang pertama yang ada di Muna.
“Saya jelaskan kembali ke mereka bahwa Gua Liangkabori ada namanya peradaban tertinggi berkaitan dengan layang-layang pertama yang ada di Muna, bahkan dia lebih awal dari yang ada di China dan itu mereka setuju,” ujarnya.
“Makanya banyak yang ke situ dan mereka akan mengunjungi itu dan itu nanti mereka akan masukan di blog mereka,” lanjutnya.
(Baca Juga : Olahraga di Tamkot, Hugua Imbau Masyarakat Jaga Kebersihan)
Mantan Bupati Wakatobi dua periode ini mengungkapkan, Liangkabori dan beberapa wisata di Muna merupakan objek wisata kelas internasional. Olehnya itu, ia meminta wisatawan dari Tunisia untuk mempromosikan Liangkabori dan beberapa wisata Muna di blog mereka.
Sehingga jika dicari di google, pariwisata Sultra bukan hanya Wakatobi. Tak lupa Hugua juga mengajak rombongan turis Tunisia tersebut untuk mengunjungi Wakatobi.
Hugua juga sempat memuji kiprah Bupati Muna Rusman Emba. Menurutnya, visi pengembangan pariwisata dengan menyelenggarakan Festival Pantai Meleura dengan konsep Mai Te Wuna yang diselenggarakan tahun 2017 lalu mulai menunjukkan hasil.
“Saya mengapresiasi upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Muna yang mulai mengembangkan sektor pariwisatanya. Kalau para turis sudah datang kesini, mereka akan memberitahukan dan mengajak temannya yang lain untuk datang kembali ke sini. Sekarang Pemda juga sudah harus memperhatikan infrastruktur penunjangnya,” ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sultra ini. (B)