ZONASULTRA.COM, KENDARI – Program pemerintah pusat yang menjadikan Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai Badan Otoritas Pariwisata (BOP) mendapat penolakan dari sejumlah pihak di daerah itu. Namun, Bupati Wakatobi Hugua menganggap penolakan itu sebagai hal yang biasa.
HuguaHugua mengatakan, selama dua periode memimpin, Wakatobi telah melakukan lompatan-lompatan kemajuan yang tak disangka-sangka. Dalam setiap lompatan besar tersebut, kata dia, tak terpisahkan dari banyaknya masalah.
“Kini Wakatobi secara tiba-tiba akan mendapat kucuran anggaran sampai Rp 21 triliun dalam 4 tahun, berarti pertahun ada sekitar Rp 4,1 triliun. Jadi, kalau ribut wajar, malah kalau tidak ribut justru abnormal (tak normal),” kata Hugua di Kendari, Senin (6/6/2016) malam.
Anggaran tersebut terbilang fantastis karena anggaran yang dikelola kabupaten lainnya hanya rata-rata Rp 500 miliar. Olehnya kata Hugua, dalam lompatan quantum Wakatobi yang begitu tinggi tetap harus ada dinamika dan masalah, yang pada akhirnya tetap akan teratasi.
BOP sendiri pada dasarnya merupakan program pemerintahan Jokowi-JK yang mesti disukseskan pemerintah daerah. Kata Hugua, BOP saat ini sedang menunggu keluarnya Keputusan Presiden (Kepres) antara Juni atau Juli 2016. (B)
Penulis: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati