ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan yang mengguyur Kota Kendari akan berlangsung hingga dua hari ke depan.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun BMKG Maritim Kendari Ismed Husain mengatakan, hujan yang terjadi intensitasnya ringan hingga sedang dengan rata-rata hujan berlangsung sekitar 6 jam setiap harinya.
Penyebabnya karena terjadi kenaikan pertumbuhan awan konveksional yang masuk di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) akibat ada belokan angin atau streamline dari arah tenggara menuju ke timur.
Selain faktor itu, berdasarkan pantauan stasiun BMKG April 2018 sudah memasuki musim penghujan yang puncaknya akan terjadi pada Juni 2018 mendatang.
“Keadaan ini masih akan berlangsung sampai dua hari ke depan dengan keadaan cuaca berawan hingga hujan sedang,” ungkap Ismed Husain kepada zonasultra.id, Selasa (24/3/2018).
Kondisi ini berbanding terbalik dengan cuaca beberapa hari yang lalu di Kota Kendari yang panas terik.
Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Adi Istiyono menjelaskan bahwa kondisi cuaca terik disebabkan dinamika atmosfer, di mana ada perubahan arah angin yang sudah menjadi angin timuran, bertiup dari timur sampai tenggara menuju barat.
Kemudian, dari kelembaban udara lapisan 700 mb terpantau cukup kering yang mempengaruhi pembentukan awan hujan di Kota Kendari. Sehingga salah satu penyebab cuaca panas beberapa hari yang lalu adalah kelembaban lapisan udara atas yang kering sehingga awan hujan jarang terbentuk.
“Jadi salah satu penyebabnya faktor kelembaban dilapisan udara atas yg kering sehingga uap air untuk bahan baku pembentukan awan menjadi berkurang pula hingga awan hujan jarang terbentuk menjadikan cuaca cerah dan terik,” ungkap Adi kepada zonasultra, Minggu (15/4/2018).
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan cuaca cerah dan terik akibat suhu muka laut wilayah perairan Sultra dalam kondisi netral yang menyebabkan penguapan uap air berkurang sehingga mempengaruhi pembentukan awan pula. (B)