ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat disertai angin kencang akan terjadi dua hari ke depan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Prakirawan Cuaca Stasiun Maritim dan Meteorologi Kendari Faisal mengatakan, hujan yang terjadi hari ini akan berpotensi terjadi hingga dua hari ke depan, sehingga masyarakat diminta tetap wasapada dengan risiko yang ditimbulkan.
Faisal menjelaskan, hasil analisis pihaknya, hujan yang terjadi di Kendari, Senin (22/4/2019) diakibatkan beberapa faktor yaitu indeks labilitas di wilayah Kendari yang kuat.
“Artinya proses pembentukan awan konvektif sangat masif akibat pemansaan yang optimal sehingga pada saat jam 11-an kita sudah melihat awan cumulunimbus di Kota Kendari,” ungkap Faisal melalui layanan WhatsApp, Senin (22/4/2019).
Baca Juga : BMKG Prediksi Hingga Besok Kendari Masih Diguyur Hujan
Penyebab lainnya adalah massa udara relatif basah pada lapisan bawah sehingga mendukung terjadinya awan hujan seperti cumulunimbus. Selain itu, suhu perairan di Sultra hangat.
“Dari ketiga faktor tersebut hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dengan durasi waktu 1 sampai 3 jam terjadi di Kota Kendari,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi Ranomeeto Aris Yunatas merincikan, beberapa wilayah di Baubau, Bombana, Buton, Busel, Buteng, Butur, Muna, Muna Barat, dan Wakatobi diperkirakan memasuki musim kemarau antara akhir Mei 2019 hingga pertengahan Juni 2019. Puncak musim kemarau diperkirakan terjadi antara Agustus – September.
Sedang awal musim kemarau untuk wilayah Kolaka, Kolaka Timur dan beberapa wilayah di Kabupaten Bombana seperti Mata Usu, Poleang, Poleang Barat, Poleang Tengah, Poleang Utara, Tontonunu diprakirakan terjadi pada Juni, dan puncak pada Agustus.
Untuk wilayah Kendari, Konawe seperti Lalonggasumeeto, Sampara, Soropia, Konawe Kepulauan, dan Konawe Selatan akan mulai memasuki awal musim kemarau antara pertengahan Juni hingga awal Juli. Puncak kemarau diperkirakan akan terjadi pada September. (b)