Humas Antam: Perekrutan Karyawan S1 Tetap Kewenangan Kantor Pusat

129
Demo - Puluhan mahasiswa BEM FT USN nyaris bentrok dengan aparat Pol PP saat berunjuk rasa di kantor DPRD Kolaka. (Abdul Saban/ZONASULTRA.COM)
DEMO – Puluhan mahasiswa BEM FT USN nyaris bentrok dengan aparat Pol PP saat berunjuk rasa di kantor DPRD Kolaka. (Abdul Saban/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Eksternal Relation Manager PT Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) Muhammad Rusdan menegaskan, perekrutan tenaga kerja level sarjana strata 1 (S1) tetap menjadi kewenangan kantor pusat PT Antam di Jakarta. Sebab, kuota tenaga kerja di perusahaan BUMN itu diperuntukan kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI), bukan hanya untuk warga Sultra.

Rusdan melalui telepon celulernya kepada ZonaSultra.com mengakui, protes masyarakat terkait perekrutan karyawan itu sudah sering terjadi karena sebagian besar masyarakat tidak memiliki biaya untuk mengikuti tes seleksi perekrutan karyawan PT Antam yang dilakukan di Jakarta. (Baca Juga: Antam Didesak Buka Pendaftaran Karyawan Sarjana S1 di Kolaka)

Namun demikian, Rusdan menyambut baik unjuk rasa yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Tehnik Universitas Negeri Sembilan Belas November (FT-USN) Kolaka tentang permintaan perekrutan karyawan PT Antam UBPN Sultra untuk lulusan S1 agar  dilakukan di Kolaka.

Untuk mengakomodir tenaga kerja lokal lanjut Rusdan, kedepan pihaknya akan membuat sejumlah mekanisme diantaranya kemudahan bagi tenaga kerja asal Sultra yang ingin mengikuti seleksi penerimaan karyawan di PT Antam UBPN Sultra maka tahapan seleksinya akan dilakukan di Sultra.

“Mekanismenya kita akan buat khusus untuk penerimaan karyawan Antam di Pomalaa agar tahapan seleksinya dilakukan di Sultra. Bisa jadi dilakukan di Kendari atau Kolaka dengan melibatkan beberapa perguruan tinggi di Sultra. Tapi untuk tahapan seleksi wawancara direksi, peserta harus mau ikut tahapannya di Jakarta,” kata Rusdan, Selasa (29/9/2015).

Terkait dengan seleksi yang dilakukan di Makassar dengan melibatkan beberapa perguruan tinggi di Sulawesi Selatan, Rusdan menepisnya. Menurutnya, seleksi yang dilakukan itu merupakan inisatif pihak perguruan tinggi yang menawarkan jasa penyeleksian kepada PT Antam.

“Itu namanya job fire. Artinya, pihak perguruan tinggi menawarkan jasa kepada beberapa perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Itu hasil koordinasi kami dengan kantor pusat,” terangnya.

Hal itupun menurutnya bisa juga dilakukan di Sultra. Asalkan ada perguruan tinggi yang menawarkan diri untuk melakukan seleksi penerimaan tenaga kerja. Hasil seleksinya kemudian diserahkan kepada PT Antam pusat dan para peserta seleksi itu tetap akan mengikuti tahapan wawancara  direksi di Jakarta.

Rusdan juga mengatakan, job fire yang dilakukan Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar itu bukan hanya peserta yang mau mendaftar sebagai karyawan Antam, tapi terdiri dari berbagai perusahaan.

“Bisa saja peserta seleksi itu mendaftar di PT Vale atau PT Astra. Tapi seleksinya dilakukan oleh Unhas. Karena mereka (Unhas) menawarkan jasa seleksi tenaga kerja kepada perusahaan-perusahaan itu,” tandasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini