Husni Uba Pulang Kampung, Diarak Keliling Baubau, Dapat Bonus Rp80 Juta

Husni Uba Pulang Kampung, Diarak Keliling Baubau, Dapat Bonus Rp80 Juta
KELILING BAUBAU - Dengan mengenakan baju berwarna putih yang dilapisi jeket berwarna merah, atlet Takraw, Husni Uba diarak keliling Kota Baubau. Minggu (9/9/2018).(Istimewa)

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Husni Uba, atlet takraw Indonesia asal Kota Baubau yang berhasil merebut medali emas di Asian Games 2018 telah tiba di kampung halamannya, Minggu (9/9/2018). Husni tiba di Bandara Betoambari Baubau sekitar pukul 09.00 Wita.

Husni Uba mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat. Beberapa kerabat serta keluarga tak bisa menahan haru sambil memeluk bangga.

Husni Uba Pulang Kampung, Diarak Keliling Baubau, Dapat Bonus Rp80 Juta

Dengan mengenakan baju berwarna putih yang dilapisi jeket berwarna merah, atlet kelahiran 1982 ini kemudian diarak keliling Kota Baubau. Husni Uba menaiki mobil dengan bak terbuka berwarna hitam yang memang telah disiapkan. Sepanjang perjalanan ia menebar senyum. Ia juga membalas lambaian tangan warga kota pemilik benteng terluas di dunia yang ada di pinggir jalan.

Setelah lebih satu jam berkeliling, Husni kemudian dibawa ke rumah jabatan Wali Kota Baubau di Jalan Balaikota, Kelurahan Wale, Kecamatan Wolio. Di sana, Husni Uba dibuatkan kegiatan seremoni penyambutan. Tampak seluruh muspida turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Dapat Bonus Rp80 Juta

Kerja keras latihan atlet sepak takraw selama ini terbayar sudah. Prestasi Husni Uba telah mendapatkan apresiasi. Selain mendapatkan dua medali perunggu dan satu medali emas, ia juga mendapatkan bonus berupa uang dari pemerintah pusat dengan nilai total sebesar Rp1,5 miliar.

Bukan hanya itu saja, bahkan di kampung halamannya, Husni juga mendapatkan bonus sebesar Rp80 juta. Uang yang tidak sedikit ini merupakan pemberian apresiasi dari Pemerintah Kota Baubau sebesar Rp30 juta dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Baubau sebesar Rp50 juta.

Pj Wali Kota Baubau Hado Hasina melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Roni Muktar mengatakan, pemberian apresiasi tersebut sebagai bentuk rasa syukur masyarakat kepada Husni Uba yang telah berhasil mengharumkan nama baik Indonesia, khususnya Kota Baubau. Kata dia, dana tersebut tidak sebanding dengan prestasi Husni.

“Kita semua sangat berbangga hati terhadap Husni. Dana ini memang tidak besar tetapi ini pemberian sukarela dan iklas dari masyarakat melalui kami pemerintah daerah,” jelasnya.

Jendral PNS ini juga menambahkan, dengan apresiasi ini semoga seluruh atlet Kota Baubau terus termotivasi, harus bergiat selalu membangun mimpi, memperkuat semua yang kita tekuni sehingga menjadikan Baubau bisa bersaing dengan daerah lain.

Ketua KONI Kota Baubau AS Tamrin menambahkan, apresiasi ini merupakan hasil jerih payah Husni sendiri. Ia disiplin mengikuti latihan dan petunjuk pelatihnya, sehingga mendapatkan juara di kancah nasional maupun internasional.

“Acara hari ini bukan sekedar hura-hura. Dibalik semua ini kita ingin menghayati dan merasakan kebahagiaan ini sehingga semua bisa termotivasi kepada kita semua terkhusus kepada seluruh atlet di Kota Baubau. Semoga dengan ini semangat kita kembali terpacu dan dapat mengharumkan nama baik daerah seperti Husni,” ungkapnya.

Tamrin mengaku optimis kader-kader atlet di Vaubau dari berbagai cabang olahraga yang ada dapat mengikuti jejak Husni Uba. Hal ini mengingat bibit kualitas yang dimiliki warga Baubau memang sudah ada.

“Ini sebetulnya tidak terlalu susah. Para juara di Jakarta sana sama seperti kita, hanya saja mereka disiplin, tekun berlatih, dan komitmen dalam cabang olahraga yang diikutinya. Semoga masih ada lagi Husni baru yang akan datang,” tandasnya.

Perjalanan Meraih Juara

Perjuangan Husni Uba rupanya cukup berat. Sebelum ditunjuk menjadi salah satu atlet takraw yang mengikuti pertandingan di Asian Games, ia mengikuti seleksi yang begitu ketat.

Sebanyak 50 atlet terbaik dari Sabang sampai Merauke diutus mengikuti seleksi selama tiga bulan. Atas kerja keras Husni, dari dua belas nama yang dinyatakan lolos, nama Husni Uba tercatat sebagai peserta.

Setelah dinyatakan lolos, ia kemudian dikirim di pusat pelatihan di Sukabumi, Jawa Barat. Selama 9 bulan ia terus mengasah kemampuannya mulai dari segi teknik pertahanan dan penyerangan. Kata Hsni, latihan keras terus dilakukan sebagai wujud persiapan menjelang pertandingan.

Yang paling menyedihkan lagi selama mengikuti pusat pelatihan, kakak kandungnya, Usman meninggal dunia. tepatnya pada 18 April 2018. Sedih, ketika itu Husni Uba tidak diizinkan pulang karena tengah mengikuti pelatihan. Isak tangis pemakaman hingga penaburan bunga sang kakak tanpa Husni Uba.

Husni Uba Pulang Kampung, Diarak Keliling Baubau, Dapat Bonus Rp80 Juta

“Dalam pemusatan latihan, saya ditunjuk sebagai tim inti. Suka dukanya sangat berat tapi itulah pengorbanan kami. Belum lagi selama menjalani latihan dan pertandingan kami rela meninggalkan keluarga,” jelasnya

Memasuki awal pertandingan takraw, Husni kemudian dipercaya mengikuti tiga kategori pertandingan, masing-masing dobel regu, tim, dan kuadran.

Dalam kategori dobel regu dan tim, Husni berhasil menyumbang medali perunggu. Sementara di kategori kuadran, ia bersama rekan-rekannya berhasil menyumbangkan medali emas.

“Saya tidak bisa menahan tangis ketika naik ke panggung melihat bendera Indonesia berada di puncak teratas dan mendengar lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Saya cuman berharap buat generasi saya dengan ini mereka termotivasi bisa menjadi lebih baik dari saya,” tutupnya. (A/SF)

 


Reporter : CR3
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini