Ibu Rumah Tangga di Sultra Lebih Rentan Terkena Penyakit HIV/AIDS

Ibu Rumah Tangga di Sultra Lebih Rentan Terkena Penyakit HIVAIDS
Lembaga Advokasi HIV/AIDS (LAHA) Sulawesi Tenggara (Sultra) saat menggelar seminar di Hotel Athaya Kendari pada 13 Agustus lalu, untuk melindungi perempuan dan anak dari kekerasan seksual, serta narkoba dan HIV AIDS yang bekerja sama dengan Fatayat Nu. (Foto : Sri Rahayu/ZONASULTRA.COM)
Lembaga Advokasi HIV/AIDS (LAHA) Sulawesi Tenggara (Sultra) saat menggelar seminar di Hotel Athaya Kendari pada 13 Agustus lalu, untuk melindungi perempuan dan anak dari kekerasan seksual, serta narkoba dan HIV AIDS yang bekerja sama dengan Fatayat Nu. (Foto : Sri Rahayu/ZONASULTRA.COM)
LAHA : Lembaga Advokasi HIV/AIDS (LAHA) Sulawesi Tenggara (Sultra) saat menggelar seminar di Hotel Athaya Kendari pada 13 Agustus lalu, untuk melindungi perempuan dan anak dari kekerasan seksual, serta narkoba dan HIV AIDS yang bekerja sama dengan Fatayat Nu. (Foto : Sri Rahayu/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kasus penderita HIV/ AIDS di Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk kalangan Ibu Rumah Tangga (IRT) cukup memprihatikan. Hal itu sesuai dengan data penelusuran Lembaga Advokasi HIV/AIDS (LAHA) Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Untuk Bulan Januari hingga desember 2015 kasus penderita AIDS dari IRT sebanyak 51 kasus. Dan untuk 2016, data terbaru menyebutkan saat ini kasusnya sudah sebanyak 12 kasus,” ungkap Direktur LAHA Sultra, Abu Hasan, Kamis (18/8/2016).

Seorang IRT rentan terkena penyakit ini karena suami mereka melakukan berhubungan seks di luar dengan cara yang tidak aman, membawa penyakit mematikan itu kepada istri sehingga menyebabkan istri tertular penyakit tersebut. .

Abu Hasan juga menyebutkan, untuk kasus AIDS 2016 hingga kini pasangan suami isteri yang beresiko tinggi atau sering dikenal dengan Pelanggan Beresiko Tinggi sebanyak 12 kasus, sedang untuk Wanita Pekerja Seks (WPS) sebanyak 7 kasus.

“Berdasarkan data dari Januari hingga April 2016, untuk kelompok umur dikisaran 25-49 tahun perempuan sebanyak 13 kasus, sedang laki-laki sebanyak 25 kasus,” tegasnya.

Data yang sama juga disajikan dati Fatayat NU Jakarta bahwa IRT menduduki posisi teratas rentan dengan penyakit mematikan ini.

Ketua Umum Fatayat NU, Anggia R. Marini saat menjadi narasumber dalam seminar melindungi perempuan dan anak dari kekerasan seksual, serta narkoba dan HIV AIDS, pada 13 Agustus lalu menyatakan keprihatinannya kepada seorang IRT, yang hanya mengurus rumah malah bisa rentan terkena penyakit mematikan ini.

“Ini tentunya menimbulkan keprihatinan. Karena justru perempuan, khusunya Ibu Rumah Tangga yang menduduki posisi yang paling tinggi rentan dengan penyakit ini,” Anggia R. Marini di Kendari pekan lalu. (B)

 

Reporter : Sri Rahayu
Editor      : Kiki

  • TOPIK
  • *

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini