Indeks Kualitas Udara di Kota Kendari Masih Tergolong Baik

Kota Kendari
Kota Kendari. (Foto : instagram @ubotch_subhan)

ZONASULTRA.COM,KENDARI- Berdasarkan laporan real time Air Quality Monitoring System (AQMS) atau alat pemantau kualitas udara, hingga saat ini menunjukkan indeks udara di Kota Kendari masih dalam kategori baik berwarna hijau.

Kepala Bidang Pengawasan dan Pemantauan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari Ratna Sakai mengatakan, parameter kondisi baik (hijau) itu dilihat dari display indoor bahwa pencemaran udara yang disebabkan oleh Karbon Monoksida (CO), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Partikulat (PM10) dan ozon (O3) masih terpantau aman.

Ia menjelaskan di Kota Kendari sumber pencemaran udara terbesar disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, kemudian industri serta asap pembakaran sampah. Khusus untuk asap pembakaran sampah kata dia, menjadi menarik karena saat pertama kali dipasang. AQMS mendeteksi kualitas udara sekitar dalam kategori kurang sehat karena adanya asap pembakaran sampah hasil kerja bakti.

“Artinya itu menjadi salah indikator pencemar udara yang cukup berbahaya bagi kesehatan adalah asap hasil dari pembakaran sampah,” ungkap Ratna saat ditemui dalam acara Bincang Pertamina Terkait Kualitas Udara, Rabu (10/2/2021) di Kendari.

Ratna menambahkan bahwa setiap hari pemantauan secara real time terus berjalan untuk memastikan bahwa kondisi udara di Kota Kendari masih dalam kategori baik. Apabila nantinya Kota Kendari masuk dalam kategori kurang segar atau mungkin berbahaya, maka pemerintah kota akan mengeluarkan kebijakan untuk memitigasi dampak dari kondisi tersebut. Dan DLHK sendiri akan mengumumkan hal tersebut ke publik agar dilakukan tindakan pencegahan secara cepat dan tepat.

Untuk diketahui, Pemerintah Kota Kendari mendapatkan bantuan alat AQMS itu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan alat tersebut mulai berfungsi sejak September 2020 lalu hingga saat ini. Untuk station berada di DLHK Provinsi Sultra dan display indoor ada di DLHK Kota Kendari dan Provinsi Sultra.

Data yang dihasilkan dari alat ini ada dua yakni parameter pencemaran dan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yakni hijau (baik), biru (sedang), kuning (tidak sehat), merah (sangat tidak sehat) dan hitam (berbahaya).

 


Editor: Ilham Surahmin