ZONASULTRA.COM,KENDARI – Industri Jasa Keuangan (IJK) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) siap memberikan dukungan dan bantuan terhadap pembangunan Rumas Sakit (RS) Palang Merah Indonesia (PMI) Sultra.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sultra Moh Fredly Nasution menjelaskan, bahwa pembangunan RS PMI Sultra di Kendari merupakan upaya untuk peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Olehnya, peran dari IJK setempat juga diperlukan agar pembangunan dan pelayanan rumah sakit tersebut bisa segera dinikmati masyarakat.
Pihaknya pun akan membangun komunikasi dengan seluruh industri jasa keuangan perbankan dan non perbankan dalam membantu hal itu termasuk program PMI Sultra lainnya.
Kata dia, salah satu dukungan yang diberikan OJK Sultra yakni dalam kegiatan donor darah. Bahwa, dalam kegiatan HUT OJK tah pihaknya rutin melakukan aksi donor darah untuk membantu pemenuhan kebutuhan kantong darah di Kendari.
Sehingga, komitmen itu juga akan diteruskan kepada seluruh IJK yang ada di Sultra agar giat donor darah selalu dimasukkan dalam acara yang digelar lembaga jasa keuangan.
Baca Juga :
60 Orang dari PMI Konawe Dilatih Soal Keuangan
Sementara itu, Ketua FKIJK Sultra Edy Murtalib mengapresiasi upaya pengurus PMI Sultra saat ini yang telah membangun kembali rumah sakit tersebut, sehingga apabila dibutuhkan bantuan akan diupayakan.
Ketua PMI Sultra Abdurrahman Shaleh menyebutkan, pada pengurusan PMI Sultra yang lama, RS PMI Sultra seperti mati suri dan tidak lagi beroperasi sejak 2018. Selama lima bulan terkahir di tengah keterbatasan anggaran renovasi RS PMI Sultra pun terus dilakukan dan saat ini progresnya sudah mencapai 60 persen untuk bangunan fisik.
Ketua DPRD Sultra itu menegaskan bahwa bantuan dari pihak IJK sangat dibutuhkan sehingga rumah sakit dapat beroperasi sesuai target tahun 2021 mendatang.
“Saya pikir kalau kita bersama-sama berkontribusi untuk pembangunan RS PMI Sultra ini akan mudah dan cepat,” ungkap Abdurrahman Shaleh dalam sambutannya di pertemuan Coffee Morning bersama OJK Sultra dan FKIJK Sultra, Selasa (13/10/2020).
Sekretaris PMI Sultra Sahrun Gaus menambahkan, bahwa RS PMI Sultra berdiri sejak tahun 1968 dan mulai mengalami pasang surut tahun 2007 hingga 2008 hingga akhirnya berhenti beroperasi tahun 2018 karena terjadi permasalahan internal dalam manajemen kepengurusan rumah sakit.
Menurutnya, RS PMI Sultra merupakan salah satu rumah sakit yang menjadi rujukan warga Kota Kendari dan sekitarnya. Terutama bagi pasien bersalin.
“Mereka lebih yakin di RS PMI karena tidak takut kehabisan darah. Ya karena kita punya stok darah,” ujarnya.
Selain untuk dukungan pembangunan RS PMI Sultra melalui dana CSR maupun investasi FKIJK, hal lain yang diharapkan adalah FKIJK dapat menjadi mitra PMI Sultra dalam pemenuhan kebutuhan kantong darah. Artinya, dalam setiap kegiatan yang digelar FKIJK harus ada donor darah.
Sahrun menyebutkan, saat ini produksi kantong darah di PMI Sultra mencapai 1.200 kantong per bulan. Namun, selama pandemi Covid-19 hanya berkisar 700-800 kantong perbulan.
Untuk diketahui, acara Coffee Morning ini dihadiri 40 orang dari perwakilan perbankan seperti Perbarindo Sultra, Bank Mandiri, BRI, kemudian lembaga pembiayaan seperti FIFGROUP, Pegadaian serta lembaga jasa keuangan lainnya.
Editor: Ilham Surahmin