ZONASULTRA.COM, RAHA – Pembangunan infrastruktur jalan di lima kecamatan yakni kecamatan Parigi, Marobo, Bone, Tongkuno dan Tongkuno Selatan (Tongsel) masih menjadi usulan prioritas dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) tingkat kecamatan, kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun ini.
Camat Tongsel, Laode Busi mengungkapkan kerusakan ruas jalan di wilayahnya masih menjadi keluhan utama masyarakat. Kata dia, sarana jalan merupakan penunjang utama peningkatan roda perekonomian di wilayah tersebut.
“Jalan poros yang menghubungkan antar kecamatan masih menjadi keluhan masyarakat. Seperti jalur Lawama, itu masih rusak,” terangnya, kamis (14/3/2019).
Selain itu, pembangunan jembatan serta pembangunan sarana pertanian belum memadai.
Dalam kesempatan itu, Camat Tongkuno Ashar mengatakan, pembangunan infrastruktur jalan juga menjadi prioritas. “Masalah kami di Wakuru itu paling prioritas jalan poros Oempu-Wakuru belum tuntas baru sebagian dan pembangunan kanal Laghontoghe bisa dilanjutkan tahun ini,” jelasnya.
Sama halnya dengan camat Parigi La Kima, mengusulkaan pembangunan jembatan yang menghubungkan kecamatan Parigi-Marobo serta masalah irigasi pertanian yang belum memadai. “Saat ini sudah Rp 2 miliar anggaran habis untuk pembangunan irigasi namun belum efektif,” cetusnya.
Bupati Muna, LM Rusman Emba mengatakan, tahun ini pembangunan jalan poros Wakumoro-Wasolangka sudah dianggarkan melalui APBD sebesar Rp 4,5 miliar. Selain itu, pembangunan irigasi sebesar Rp 2 miliar di kecamatan Parigi juga diporsikan.
“Kita bangun pelan-pelan, karena keterbatasan anggaran. Saya berharap momentum Musrembang ini, bisa menjadi peluang bagi kita untuk membangun daerah. Nawacitanya itu membangun dari desa,” ungkapnya.
Sementara Kepala Bappeda Muna, La Mahi mengatakan usulan Musrembang itu terealisasi, bukan yang paling banyak namun usulan prioritas.
“Kalau mau masuk program prioritas itu syaratnya harus dipenuhi salah satunya pembebasan lahan sebagai penunjang program prioritas nasional yakni membangun dari desa,” urai La Mahi. (a)