ZONASULTRA.COM, KENDARI – Diabetes mellitus yang juga dikenal sebagai penyakit gula tergolong dalam penyakit metabolik, yang artinya merupakan penyakit turunan atau genetik ditandai dengan adanya gangguan metabolisme dalam tubuh akibat defisiensi insulin sehingga terjadi peningkatan kadar gula dalam darah selama periode yang berkepanjangan.
Gula darah tinggi ini menyebabkan gejala sering buang air kecil, meningkatkan rasa haus dan lapar. Jika tidak segera diterapi, diabetes dapat menyebabkan banyak komplikasi penyakit. Komplikasi akut termasuk ketoasidosis diabetik dan koma hiperosmolar nonketotik.
Dosen Farmasi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Adryan Fristiohady Lubis mengatakan, komplikasi jangka panjang yang serius termasuk penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, borok kaki dan kerusakan pada mata.
Menurut Jurnal Metabolic Syndrome, jumlah orang dengan diabetes diperkirakan akan meningkat menjadi 592 juta pada tahun 2035.
“Kita dapat membantu mengurangi risiko diabetes dengan memahami risiko dan mengubah gaya hidup. Faktor risiko umum termasuk peningkatan berat badan, tekanan darah, kolesterol dan trigliserida (lemak darah). Mengubah kebiasaan seumur hidup bukanlah hal yang mudah, tetapi akan sepadan dengan usaha,” ungkap Adryan kepada zonasultra.id, Senin (1/10/2018).
Ia pun menambahkan beberapa tips untuk mencegah penyakit keturunan ini diantaranya:
1. Pengaturan Berat Badan
Kelebihan lemak tubuh, terutama jika disimpan di sekitar perut, dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap hormon insulin. Ini dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
2. Berolahraga secara teratur
Mengolah fisik secara rutin dapat mengontrol kadar gula darah yang juga dapat memperbaiki tekanan darah dan kadar kolesterol.
3. Konsumsi makanan yang seimbang dan sehat
Kurangi jumlah makanan berlemak, terutama lemak jenuh dan trans. Makan lebih banyak buah, sayuran, dan makanan berserat tinggi serta kurangi asupan garam. Makanan siap saji merupakan makanan yang mengandung kadar garam, gula dan lemak yang tinggi.
4. Batasi Asupan Alkohol
Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar trigliserida.
5. Berhenti merokok
Perokok memiliki potensi dua kali lebih besar menderita diabetes dibanding yang tidak merokok.
6. Pengontrolan tekanan darah
Dilakukan dengan olahraga teratur, diet seimbang dan dengan menjaga berat badan yang sehat. Dalam beberapa kasus diperlukan obat untuk mengontrol tekanan darah.
7. Kurangi risiko penyakit jantung
Diabetes dan penyakit kardiovaskular memiliki banyak faktor risiko yang umum, termasuk obesitas dan aktivitas fisik.
8. Temui dokter untuk pemeriksaan rutin dan konsultasikan obat-obat yang diminum kepada Apoteker.
Seiring bertambahnya usia, ada baiknya untuk memeriksa kadar glukosa darah, tekanan darah, dan kolesterol darah secara teratur. Penggunaan obat-obatan dalam jangka waktu lama harus dikonsultasikan kepada apoteker sebagai ahli obat. (B)