ZONASULTRA.COM, KENDARI – Anggaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 2017 mendatang di 7 daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) membengkak hingga tiga kali lipat. Peningkatan itu terjadi di semua daerah yang akan menggelar pilkada yaitu Kolaka Utara (Kolut), Kota Kendari, Buton, Bombana, Buton Tengah (Buteng), Buton Selatan (Busel) dan Muna Barat (Mubar).
Ketua KPU Sultra Hidayatullah mengatakan, pembengkakan tersebut dinilai wajar karena banyak faktor yang mempengaruhi. Diantaranya inflasi yang terus terjadi, melemahnya nilai tukar rupiah atas dolar, dan faktor-faktor lainnya.
Meski begitu, kata Dayat, tidak semua anggaran yang diajukan langsung disetujui oleh pemerintah kabupaten atau kota. Justru ada beberapa daerah yang anggarannya dipangkas.
“Untuk anggaran sudah dimasukkan dalam APBD 2016 itu masih ada saja yang kurang. Tetapi kekurangannya itu dianggap tidak masalah karena tetap akan dibahas dalam perubahan APBD 2016 masing-masing kabupaten,” kata Dayat, sapaan akrab Hidayatullah di ruang kerjanya, Senin (28/12/2015).
Ia mencontohkan Kabupaten Buton, anggaran yang diajukan sebesar Rp 18 miliar, namun yang disetujui oleh Pemkab Buton hanya Rp 10 miliar sehingga masih ada kekurangan. Tentang itu kata Dayat, pihak KPU di daerah sudah berkordinasi dengan Bupati Buton dan akan dicukupkan pada anggaran perubahan 2016.
Hal yang sama juga terjadi di Bombana. Dari total Rp 26 miliar yang diajukan KPU, yang disetujui oleh pemerintah setempat dan kemudian dibahas di DPRD hanya Rp 19 miliar. Untuk yang satu ini kata Dayat, sepertinya akan diupayakan agar anggaran itu cukup untuk menggelar pilkada, dan kalaupun kurang maka pemda tetap harus menganggarkan.
Mengenai perkembangan anggaran pilkada masing-masing daerah lainnya, dalam waktu dekat ini akan dirapatkan bersama KPU Sultra. Dalam rapat tersebut akan diketahui masalah anggaran di 7 kabupaten di Sultra yang rencananya akan menggelar pilkada pada Februari 2017.
Penulis: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati
