ZONASULTRA.COM, KENDARI – Masyarakat Limbo Kiwolu Desa Darawa, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) menutup sementara wilayah tangkapan (temporary fishery closure) gurita pada Selasa (1/2/2022).
Mursiati, salah satu anggota Forkani menjelaskan, temporary fishery closure gurita (banto’a namo nu sara) di Desa Darawa merupakan salah satu kearifan lokal Masyarakat Hukum Adat (MHA) Barata Kaledupa dalam pengelolaan sumber daya perikanan dengan menutup suatu kawasan dari aktivitas tangkapan, dan akan dibuka kembali untuk kepentingan umum.
Nilai-nilai inilah yang menjadi salah satu landasan penting dalam temporary fishery closure gurita di Desa Darawa.
“Masyarakat menutup kawasan penangkapan gurita bukan hanya untuk meningkatkan jumlah atau hasil tangkapan tetapi mempertahankan sumber daya yang menjadi tumpuan hidup mereka. Melalui langkah ini mereka berharap kondisi ekosistem yang dimiliki terutama perikanan gurita akan tetap memberikan sumber penghidupan hingga anak cucu mereka di masa depan,” jelas Mursiati dalam rilis yang diterima Zonasultra.com
Tujuan penutupan sementara perikanan gurita selama beberapa waktu (biasanya sekitar 3 bulan) adalah sebagai pembelajaran bagi masyarakat tentang pengelolaan perikanan berbasis masyarakat serta untuk memberikan waktu dan tempat bagi gurita tumbuh lebih besar dan bertelur/berkembang biak karena gurita dalam hal ini spesies Octopus cyanea, mempunyai masa hidup yang singkat sekitar 12 bulan Herwig et al. 2012). Gurita dewasa betina mampu bertelur 150.000 – 170.000 telur dan merawatnya sampai menetas.
Selain itu, melalui pengawasan terhadap wilayah penutupan, mereka juga dapat mengawasi wilayah kelola mereka dari berbagai aktivitas penangkapan yang tidak ramah lingkungan, mengingat wilayah mereka dapat diakses secara terbuka oleh nelayan dari luar desa.
Pengawasan yang dilaksanakan masyarakat tidak hanya berdampak pada wilayah penutupan sementara, tetapi juga pada budidaya rumput laut yang juga menjadi sumber penghidupan masyarakat di desa itu.
Seperti yang dikatakan oleh Surhadin M dan Samiudin (masyarakat Desa Darawa), temporary fishery closure tidak hanya membuat hasil tangkapan mereka bertambah, baik secara jumlah maupun ukuran tetapi juga mereka bisa melindungi wilayah laut mereka dari penangkap yang tidak ramah lingkungan dan berpengaruh pada kualitas budidaya rumput laut.
“Semenjak ada penutupan ini, gurita bertambah termasuk ukurannya. Selain itu karena kami melakukan pengawasan jadi tidak ada penangkap dari luar masyarakat Darawa yang biasa membom ikan atau meracuni laut kami, sehingga rumput laut juga tidak terganggu dan tumbuh subur,” ucap keduanya setelah melakukan perayaan pembukaan temporary fishery closure. (b)
Penulis: M1
Editor: Jumriati