ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) menganggap program pemerintah pusat untuk memajukan mutu pendidikan belum maksimal. Oleh karena itu pemerintah daerah setempat meluncurkan program pendidikan bersinar yang merupakan terobosan untuk meminimalisir angka anak putus sekolah di Wakatobi.
Berdasarkan data 2016, sebanyak 349 siswa SD dan SMP ditemukan putus sekolah karena orang tua siswa tidak mampu membiayai perlengkapan sekolah di luar tanggungan pemerintah. Oleh karena itu, melalui program pendidikan bersinar ini Pemkab Wakatobi mengalokasikan dana Rp 2 miliar di APBD untuk meminimalisir angka putus sekolah.
Bupati Wakatobi Arhawi menghimbau dinas terkait dalam hal ini dinas pendidikan untuk mengidentifikasi anak putus sekolah sehingga bisa dibantu secepatnya.
“Saya melihat program pendidikan dari pemerintah pusat ternyata belum begitu maksimal bagi masyarakat tidak mampu. Kenapa demikian, karena sekalipun ada dana BOS ternyata masih banyak orang tua murid yang tidak mampu membeli pakaian sekolah untuk anaknya. Sehingga, program ini kita bentuk untuk mengatasi masalah-masalah seperti itu. Tahun ini pemda akan melakukan penjaringan sebanyak 500 siswa tidak mampu khusus siswa SD dan SMP untuk mendapatkan program ini,” terang Bupati Wakatobi, Arhawi saat membuka rapat koordinasi bersama UPTD, kepala sekolah dan sejumlah pengawas yang dirangkaikan dengan launching kartu pendidikan bersinar, Senin (27/2/2017).
Terkait siswa SMA yang statusnya kini telah diambil alih oleh provinsi, Arhawi mengungkapkan bahwa pihaknya hanya akan membantu jika siswa tersebut sudah melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
“Program ini juga dialokasikan bagi siswa berprestasi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi serta ada juga untuk program akhir studi S1,” terangnya. (C)
Reporter : Nova Ely Surya
Editor : Jumriati