Festival Budaya Isen Mulang 2017
ZONASULTRA.COM, KALTENG – Anda suka budaya? Nonton festival unik yang ada permainan tradisionalnya? Kalau ya, silakan ke Kotawaringin Timur, Kalteng, 19-22 Mei 2017. Di sana, ada Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2017 yang seru untuk ditonton wisatawan. Festivalnya sangat layak dimasukkan itinerary liburan Anda sekeluaga.
“Kemenpar ikut mendukung festival ini. Target kami, menjaring 10.000 wisatawan nusantara (wisnus) dan 500 wisatawan mancanegara (wisman),” ujar Deputi Bidang Pengembangan Promosi Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti yang didampingi Asdep Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Putu Ngurah, dalam jumpa pers persiapan penyelenggaran FBIM 2017 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (15/5).
Lalu apa istimewanya festival ini? Mengapa juga Kemenpar mau bersusah payah mendukung agenda di Kotawaringin Timur itu?
Alasan pertama yang dikemukakan Esthy, Isen Mulang digelar dengan maksud untuk melestarikan dan mempopulerkan keanekaragaman budaya Dayak Kalteng. “Budaya itu semakin dilestarikan semakin mensejahterakan. Jadi kalau mau sejahtera, ya lestarikanlah budaya,” jelas wanita berkerudung itu.
Kedua, Festival Budaya Isen Mulang dikemas dalam bentuk karnaval yang seru. Traveler akan melihat berbagai lomba yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat diajak ikut merasakan langsung keseruan acara. Semua akan dibuat ketagihan dan jatuh cinta pada Palangkaraya. Danan nantinya, beragam keseruan Festival tadi akan diarahkan langsung di share ke media sosial. Bisa via Facebook, Twitter, Google+, Instagram, Pinterest, Youtube, dan semua platform medsos.
“Berbagai kebahagian dan keseruan Festival Budaya Isen Mulang boleh dipotret. Direkam via gadget. Jadi upload ke media sosial, Ini akan menginspirasi banyak orang untuk datang ke Kotawaringin Timur,” tutur Esthy.
Tak hanya lomba, berbagai macam pameran produk unggulan Kalteng akan dihadirkan dalam bentuk Kalteng Expo. Nantinya traveler akan diperkenalkan dengan produk-produk unggulan para pengrajin daerah, UMKM maupun koperasi.
“Acara puncaknya pemilihan Putera Puteri Pariwisata. Pemilihan Putera Puteri Pariwisata ini diikuti 13 kabupaten dan 1 kota se-Kalteng. Pasti seru, karena setelah terpilih, nantinya para juara akan diikutsertakan dalam Putra Puteri Pariwisata tingkat Nasional,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kadisbudpar Provinsi Kalteng Guntur Talajan menjelaskan, penyelenggaraan FBIM semakin meningkat baik dari jumlah kegiatan atau lomba maupun masyarakat yang datang untuk menyaksikan.
“Jumlah wisatawan sejak adanya gelaran Isen Mulang mencapai 20.426 wisatawan. Selain menyaksikan FBIM, mereka sangat tertarik dengan alamnya. Orang Utan juga menjadi daya tarik sendiri. Selain itu, ada Taman Nasional Tanjung Puting yang menjadi primadona wisatawan yang berkunjung ke Kalteng,” tutur Guntur Talajan, yang didampingi Syamsul Hadi Ketua Komisi C DPRD Provinsi Kalteng.
Lantas dimana saja traveler bisa menyaksiakan keseruan event tersebut? Kadisbudpar Kabupaten Kotawaringin Timur Fajrurrahman memaparkan, even ini akan diselengarakan di empat lokasi berbeda. Yang pertama, Taman Kota Sampit. Setelah itu Sungai Mentaya (Pelabuhan Patung Jelawat). Dan dua lainnya Borneo Citymall serta Stadion 29 Nopember Kota Sampit.
“Akan dimeriahkan dengan 20 kegiatan utama yakni; Karnaval Budaya yang pesertanya ratusan orang, Pemilihan Putra-Putri Pariwisata, Tari Daerah, Karungut, Mamasak, Mangaruhi, Balogo,” ujarnya.
Kuantitas lombanya? Sangat banyak. Yang khas daerah, bernuansa tradisional, dipastikan bisa dinikmati saat festival berlangsung. Ada Lomba Lawang Sakepeng, Lomba Meneweng Manetek dan Manyila Kayu serta Lomba Karungut Putra Putri yang diadakan 19 Mei 2016. Setelah itu, keesokan harinya digelar Lomba Balogo, Lomba Habayang, Lomba Jukung Tradisional.
“Dilanjutkan Lomba Mangenta, Lomba Malamang, Lomba Panginan/Masakan Tradisional, Lomba Besei Kambe, Lomba Jukung Hias, dan Lomba Tari Pedalaman. Kemudian Lomba Manyipet, Lomba Mangaruhi, Lomba Lagu Daerah, dan Lomba Tari Pesisir,” pungkasnya.
Menpar Arief Yahya memuji budaya dan alam Kotawaringin Timur yang pasti berkelas. Ada rumus yang konsisten disampaikan Menpar, bahwa semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan.
Soal pelestarian itu, Menpar Arief punya contoh di alam. “Ikan yang dilihat akan memiliki nilai ekonomi yang lebih besar daripada ikan yang ditangkap. Ikan sekali tangkap, selesai. Ikan semakin dipelihara, dilihat orang, akan mendatangkan devisa, begitu juga dengan budaya,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI. (*)