ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) menanggapi robohnya bangunan kelas di SDN 74 Bombana (Terapung) akibat diterjang puting beliung pada Senin, 28 Januari 2019 lalu. Akibatnya, beberapa ruangan kelas tak bisa difungsikan lagi.
Kepala Disdikbud Bombana Abdul Rauf Abidin mengungkapkan, pihaknya begitu kaget dengan robohnya bangunan di sekolah itu. Ia pun bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Apa boleh buat, ini kan bencana alam, kita pun tidak akan tinggal diam dengan berkurangnya sarana belajar di SDN 74 Terapung,” ungkap Abdul Rauf di ruangannya, Jumat (1/2/2019).
Salah satu solusi yang bisa diberikan yakni dengan mengajukan proposal ke pusat untuk dana alokasi khusus (DAK). Proses perealisasiannya pun diakui sulit dijangkau tahun ini.
Berita Terkait : Bangunan Kelas Roboh, SDN 74 Bombana Tetap Efektifkan Pembelajaran
“Kami akan ajukan proposal untuk tambahan bantuan ruang kelas belajar (RKB) tahun ini, itu pun kemungkinan besar akan direalisasikan pada 2020. Jadi, untuk sementara, kami harapkan kesabarannya,” kata Abdul Rauf.
Mengatur siswa melalui dua sesi yakni masuk pagi dan masuk siang karena keterbatasan ruang belajar juga bisa menjadi alternatif sementara.
“Sekolah ini memang sudah dua kali roboh. Pertama, di Desember tahun 2017 lalu malah tiga kelas yang roboh padahal tidak ada angin, hanya sudah darurat. Solusinya pun terjawab di tahun 2018, sebab kejadiannya saat itu bertepatan dengan pembahasan APBD untuk tahun 2018,” terangnya.
Abdul Rauf berharap pihak sekolah maupun murid yang ada agar tidak patah semangat menjalankan aktivitas belajar mengajar.
“Saya inginkan semua pihak di sekolah itu tetap semangat dalam proses mengajar. Insyallah, secepatnya akan ada penanganan, hanya saat ini kita butuh kesabaran,” ujarnya. (b)