ZONASULTRA.COM, ANDOOLO- Empat pasangan calon (paslon) kandidat Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan (Konsel) yang bakal bertarung pada Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) tanggal 9 Desember nanti, tampil bersaing pada acara debat kandidat yang digelar KPU setempat di gedung SKB Ranomeeto, Rabu malam (2/12/2015).
Hal menarik dalam debat itu adalah keempat kandidat memiliki komitmen yang sama dalam menjadikan daerah Konsel berdaulat pangan. Pasangan nomor urut 3 Surunuddin Danggan-Arsalim berkomitmen akan meningkatkan hasil pertanian hingga 100 ton pertahun.
“Kami akan mendorong desa-desa yang ada agar menemukan potensi tanamnya, sangat memungkinkan untuk diterapkan. Dimana Konsel memiliki luas lahan pertanian 44.000 hektar yang terdiri 21 ribu lahan basah dan 23 ribu lahan kering,” kata Surunuddin dalam debat itu.
Selain itu, untuk lahan kering akan dilakukan pencetakan sawah baru sehingga surplus beras yang tadinya 25.000 per hektar bisa ditambahkan menjadi 100.000 hektar per tahun. Disamping itu peternakan untuk memenuhi swasembada daging.
Lain lagi calon nomor urut 1 Asnawi Syukur. Ia akan lebih mendahulukan pengairan sawah dengan melakukan perbaikan irigasi. Setelah itu barulah mengembangkan lahan pertanian untuk dikelola. Selain itu pula, penyediaan alat tekhnologi pertanian, pupuk unggul dan juga tenaga pendamping yang ada di kabupaten itu.
“Saya melihat tenaga pendamping pertanian kebanyakan berkantor di kantor bupati, seharusnya berkantor di pematang,” ujarnya.
Tidak hanya itu, apabila terpilih nantinya, pihaknya akan mensubsidi pupuk unggul sebanyak 45 ribu karung yang sebelumnya telah disubsidi oleh pemerintah pusat sebanyak 90 ribu. “Batuan pupuk mulai dari harga 200 ribu pemerintah mensubsidi 90 ribu, kalau kami jadi bupati akan kami subsidi lagi sebesar 45 ribu ini untuk mendukung petani yang ada di Konsel,” imbuhnya
Calon wakil bupati pasangan nomor urut 1, Rustam Tamburaka mengatakan untuk sektor perkebunan, pihaknya akan melakukan penelitian dengan bekerja sama beberapa lembaga guna melihat apa saja tanaman yang cocok ditanamai dimasing-masing wilayah.
Sedangkan calon bupati nomor urut 4 Rusmin Abdul Gani menyoroti kuranganya perhatian pemerintah daerah pada irigasi yang membuat hasil pertanian menjadi menurun. Ditambah lagi adanya sektor industri pertambangan sehingga irigasi menjadi dangkal dan sawah petani pun menjadi gagal panen.
“Pemerintah kadang berpikir pertanian tetapi disatu sisi menghidupkan industri tambang sehingga membuat pertanian menjadi terganggu, irigasi mendangkal dan gagal panen,” ungkapnya.
Sehingga kedepan menurutnya, kalau mau berdaulat pangan maka harus dibuat program industri realisasi pertanian yakni selain pemasaran maka yang diutamakan juga adalah kualitasnya.
“Kita siapkan modal kerjanya. Bagaimana petani mau tanam padi kalau tidak punya uang, harus pinjam ke rentenir, sehingga apa yang dilakukan yakni apa adanya sehingga hasil pertanian pun tidak maksimal,” jelasnya.
Sementara itu, calon bupati nomor urut 2 Muh. Endang mengatakan pihaknya mengalokasikan anggaran yang cukup besar bagi petani dan nelayan dalam rangka menunjang kedaulatan panggan.
“Anggaran itu untuk pelaksanaan saran dan prasarana pertanian, kemudian irigasi dan juga logistik, karena kadang-kadang jalan usaha tani jauh dari lokasi pasar,” katanya.
Bahkan untuk memberikan bantuan pupuk, pihaknya akan meletakkannya sesuai dengan struktur dan elemen tanah. Selain itu juga penyediaan pupuk dan pasar. Tidak hanya itu, lanjut Endang, pihaknya akan meningkatkan permodalan kepada para petani. Bahkan memberikan jaminan kredit.
Penulis: Efan
Editor: Rustam