Ini Penjelasan KPU Kendari Soal Membengkaknya DPT Sinkronisasi

Ketua KPU Kota Kendari Hayani Imbu
Hayani Imbu

ZONASULTRA.COM, KENDARI – KPU Kendari mengakui jika Daftar Pemilih Tetap (DPT) Sinkronisasi dari Kota Kendari berjumlah 301.626. Selisih 57.946 jika dibandingkan dengan DPT Pilpres 2014 lalu yang hanya 243.680.

Ketua KPU Kota Kendari Hayani Imbu
Hayani Imbu

Ketua KPU Kendari Hayani Imbu mengatakan, 301.626 pemilih merupakan hasil sinkronisasi yang dilakukan oleh KPU RI tanpa melibatkan KPU Kendari. Data tersebut disinkronkan di pusat berdasarkan data Pilpres 2014 dan data Daftar Pemilih Potensial Pemula (DP4). DP 4 awalnya dari Pemerintah daerah yang disetor ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) lalu kemudian dibawa ke KPU RI.

“Angka selisih 57.946 itu berasal dari pemilih pemula yang 2014 lalu belum cukup umur, ada yang terdaftar di DPT tapi tidak terdafar di DP4 namanya tetap masuk begitu pula sebaliknya. Kemudian ada yang ganda namanya padahal hanya beda 1 atau 2 huruf itu tetap dimasukan dalam DPT sinkronisasi,” Kata Teo sapaan akrab Hayani di Kendari, Kamis (15/9/2016).

Hal-hal yang janggal dalam DPT sinkronisasi tersebut tidak bisa langsung dihapus oleh KPU kota maupun KPU pusat. Kata Teo, yang akan menghapus atau mencoret pemilih ganda dan pemilih lainnya yang tidak memenuhi syarat adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang sudah mulai melakukan pencocokan dan penelitian (coklik) daftar pemilih sejak 8 September hingga 7 Oktober 2016 mendatang.

Ia mengaku, tidak yakin jika daftar pemilih di kota Kendari bisa mencapai 301.626. Olehnya, masyarakat diminta untuk sama-sama mengawasi proses pencoklikan. Kalau ada rumah warga yang tidak dikunjungi PPDP maka bisa disampaikan di Panitia Pemungutan Suara maupun KPU agar ditindaklanjuti.

Sebelumnya, Panwas Kota Kendari melayangkan surat peringatan terhadap KPU Kota Kendari sebab ada kejanggalan DPT sinkronisasi. KPU melalui PPDP dihimbau agar dapat memutakhirkan daftar pemilih dengan akurat akurat. Angka selisih 57.946 antara DPT sinkronisasi dan DPT Pilpres dianggap tidak masuk akal. (A)

 

Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini