Ini Penjelasan Walhi Soal Penyebab Banjir Kendari

Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Tenggara (Sultra) Kisran Makati
Kisran Makati

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Tenggara (Sultra) Kisran Makati mengatakan banjir yang melanda Kota Kendari dalam beberapa hari terakhir (12-15 Mei 2017) disebabkan oleh dua hal. Pertama adalah faktor alam dan kedua adalah faktor manusia.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Tenggara (Sultra) Kisran Makati
Kisran Makati

Faktor alam karena memang cuaca buruk yang tidak bisa dihindari. Penyebab dari manusia, karena masih banyak masyarakat yang tidak tertib misalnya banyak pelaku illegal logging di hulu sungai (Konawe dan Konawe Selatan). Selain itu, di hulu juga terdapat aktivitas pertambangan dan perkebunan.

“Jadi ketika hujan, hal itu berkontribusi terhadap meningkatnya debit air yang membawa berbagai macam material erosi, salah satunya melalui sungai Wanggu sampai ke Teluk Kendari. Tak hanya itu, di Kota Kendari juga terdapat 13 anak sungai yang bermuara di teluk,” ujar Kisran di Kendari, Senin (15/5/2017) malam.

Teluk Kendari kini mengalami sedimentasi/pendangkalan yang parah. Teluk “sesak napas” dengan pembangunan di dalamnya. Berbagai proyek pemerintah dilakukan dengan cara menimbun teluk.

Dalam konteks perkotaan, tata ruang dinilai sudah tidak memadai atau boleh jadi tata ruangnya yang dulunya cukup baik tapi kemudian dalam perkembangannya sudah banyak dibebani pembangunan ruko-ruko dan bangunan-bangunan besar dan perumahan yang tidak sesuai dengan tata ruang.

Baca Juga : Banjir Tiga Kabupaten di Sultra Akibat Kegiatan Perusahaan Tambang

Lanjut Kisran, daerah resapan di Kota Kendari sangat kecil. Terbukti di berbagai tempat, permukaan tanahnya sudah dipenuhi beton. Hal ini tampak mulai dari depan rumah warga, ruko-ruko, dan gedung-gedung.

Belum lagi persoalan kebiasaan warga yang suka membuang sampah sembarangan dan menyumbat aliran drainase. Kata Kisran, perilaku ini banyak ditemui pada warga yang tinggal di kos-kosan dan kontrakan.

“Di samping itu juga karena bertepatan dengan air pasang sehingga ke depan pemerintah kota sekali lagi harus dibenahi bukan hanya jangka pendek tapi juga jangka panjang karena mana mungkin setiap hujan masyarakat kota harus disibukkan dengan banjir walaupun banjirnya itu sesaat,” tutur Kisran.

Baca Juga : Nur Alam Sebut Ini 3 Penyebab Banjir di Kota Kendari

Infrastruktur drainase juga perlu jadi perhatian serius pemerintah Kota Kendari agar memiliki daya dukung daya tampung yang memadai. Selain itu kata Kisran, diperlukan kesadaran masyarakat dan semua pihak untuk membuang sampah pada tempatnya.

Bencana banjir yang kerap kali terjadi di Kendari tidak melulu merupakan masalah kota Kendari semata tapi juga ada kontribusi dari Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan. Olehnya, Walhi menghimbau perlu ada lintas koordinasi antara pemerintah kota dan kabupaten tetangga tersebut untuk memperbaiki Daerah Aliran Sungai (DAS) dan merehabilitasi daerah hulu. (B)

 

Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini