ZONASULTRA.ID, KENDARI – Beberapa wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra) dilanda cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi yang disertai petir dan angin kencang pada Minggu (5/3/2023).
Cuaca ekstrem tersebut menyebabkan dampak yang cukup signifikan pada beberapa wilayah, utamanya Kota Kendari.
Di berbagai tempat banyak pohon yang tumbang menutupi jalan, menimpa rumah warga dan kendaraan. Bahkan telah dikabarkan ada korban jiwa akibat kejadian itu.
Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faizal Habibie mengatakan, berdasarkan analisa dinamika atmosfer dan citra radar cuaca, terlihat pergerakan awan atau angin dari barat laut menuju tenggara.
“Kecepatan maksimumnya sampai 25 knots atau 47 km/jam,” ucapnya melalui pesan WhatsApp pada Senin (6/3/2023).
Ia menyebut bahwa faktor labilitas udara dan konveksi lokal di wilayah Sultra terdeteksi sedang sampai kuat, sehingga awan yang terbentuk adalah awan multi sel dengan tinggi dasar awan kurang dari 300 meter.
Dampak yang dirasakan adalah frekuensi guntur yang tinggi dan kuat serta intensitas curah hujan lebat. Kata dia, curah hujannya mencapai 10 hingga 20 mm/jam.
Dari kejadian tersebut, wilayah yang terdampak paling signifikan adalah wilayah seluruh Kendari, sebagian Konawe Selatan (Konsel), Konawe, Konawe Utara (Konut), dan Konawe Kepulauan (Konkep).
Untuk meminimalisir dampak dari cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar waspada dan berhati hati akan dampak yang ditimbulkan dari peningkatan curah hujan dan frekuensi guntur.
Masyarakat juga diminta untuk tetap memperbarui informasi dari BMKG untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik. (A)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin