Ini Penyebab Hujan Guyur Wilayah Sultra, Masyarakat Diimbau Waspada Bencana Hidrometeorologi

94
Kenali Madden Julian Oscillation, Pemicu Potensi Hujan Lebat Satu Pekan Kedepan
Ilustrasi

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Kendari membeberkan penyebab terjadinya hujan di beberapa wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra) beberapa hari terakhir.

Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faizal Habibie, mengatakan, pihaknya mendeteksi beberapa penyebab terjadinya hujan tersebut melalui observasi yang dilakukan prakirawan.

“Penyebabnya itu MJO dan gelombang ekuator Rossby terpantau aktif di atas wilayah Sultra bagian tenggara. Didukung juga oleh massa udara basah lapisan rendah,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp pada Selasa (13/6/2023).

Faizal menjelaskan bahwa Madden Julian Oscillation (MJO) merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.

MJO juga merupakan area kekeruhan dan badai yang luas yang bergerak di sekitar daerah tropis dari Samudera Hindia. Fenomena ini bergerak ke timur dengan kecepatan sekitar lima meter per detik atau menghabiskan sekitar lima hari di setiap lokasi saat bergerak.

Biasanya dibutuhkan waktu antara 30 hingga 60 hari bagi MJO untuk bergerak dari tempatnya terbentuk di Samudera Hindia, melintasi Benua Maritim, yakni Indonesia, Filipina, dan Papua Nugini, serta di Pasifik yakni Amerika Selatan.

Sementara itu, gelombang ekuator Rossby merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat dan terletak di sepanjang ekuator yang umumnya berlangsung selama 7 hingga 10 hari.

Kata Faizal, gelombang ekuator Rossby yang aktif menandakan adanya pertumbuhan awan hujan yang meningkat sehingga dapat menghasilkan curah hujan ringan hingga sedang di wilayah Sultra.

Untuk itu, masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak hujan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin maupun petir.

Berdasarkan hasil observasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, potensi hujan masih terdeteksi pada 14 Juni 2023 di wilayah Konut, Kolut, Koltim, Mubar dan Butur. Sementara itu, pada 15 dan 16 Juni 2023, observasi menunjukan hasil nihil potensi hujan di wilayah Sultra.

Tanggal 17 Juni potensi hujan disertai guntur dan angin kencang kembali terdeteksi di dua wilayah, yaitu Konkep dan Konsel. Serta pada tanggal 18 dan 19 Juni 2023 kembali tidak terdeteksi tanda-tanda potensi terjadinya hujan. (A)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini