ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI -Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Wakatobi, terus menggenjot perkembangan sektor maritim agar dapat menjadi tumpuan pembangunan.
Sejauh ini, rumusan strategis serta proyeksi pembangunan maritim Wakatobi dalam jangka menengah belum dapat dirumuskan dengan baik. Ada 3 masalah mendasar yang menghambat perkembangan sektor maritim Wakatobi yaitu pertama rendahnya produktivtas perikanan, kedua kecilnya kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) Kabupaten Wakatobi yang hanya 0,49 persen dan yang ketiga belum adanya cetak biru pembangunan maritim Wakatobi yang menjadi acuan stakeholder dalam pembangunan.
Bahkan, kebijakan pemerintah pusat dengan menetapkan Wakatobi sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata baru dalam status Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sampai saat ini juga belum mengalami perkembangan yang signifikan.
Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia, Mohammed Abdi Suhufan, mengatakan bahwa posisi Wakatobi di perlintasan laut Banda dan Flores merupakan keunggulan yang mesti mampu dimanfaatkan.
“Laut Banda dan Laut Flores merupakan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 713 dan 714 yang mempunyai potensi ikan sebanyak 1,4 juta ton, sementara armada tangkap di Wakatobi masih sangat tradisional sehingga kapasitas tangkap hanya 18.800 ton per tahun,” katanya.
Menurutnya, ada gap yang sangat besar antara potensi dan sarana tangkap yang dimiliki oleh nelayan, sehingga produktivitas perikanan Wakatobi sampai saat ini masih sangat rendah.
Selain potensi perikanan tangkap, Wakatobi memiliki potensi terumbu karang yang beranekaragam sebagai salah satu pusat biodiversity dunia, Wakatobi menjadi bagian dari kawasan Coral Triangle Initiative (CTI) dengan 942 jenis ikan dan 394 jenis karang.
“Terumbu karang Wakatobi telah dikenal oleh seluruh dunia sebagai lokasi diving terbaik, tapi kunjungan wisatawan mancanegara hanya 6.600 dari 18.027 wisatawan yang datang ke Wakatobi pada tahun 2015 lalu,”ucapnya.
Artinya masih terdapat pekerjaan rumah serta berbagai kendala teknis dan regulasi yang menghambat pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Wakatobi.
Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut diatas, pemda Wakatobi mesti segera menyusun cetak biru pembangunan maritim dengan berdasarkan potensi dan karakteristik wilayah kabupaten Wakatobi.
“Paling tidak ada 3 hal pilar program yang bisa diadopsi untuk akselarasi pembangunan maritim Wakatobi yaitu pariwisata berkelanjutan, perikanan terintegrasi dan infratruktur yang ramah lingkungan,”terangnya.
Untuk mengenjot produksi perikanan Wakatobi perlu segera menyelesaikan di mana sentra perikanan yang berbasis pelabuhan perikanan akan dibangun. Dengan terbangunnya sentra perikanan yang terintegrasi di suatu lokasi akan membantu pelaku perikanan untuk mengembangkan usaha, melakukan pengolahan dan memasarkan hasil perikanan dengan dukungan sarana unit pengolahan ikan yang memadai. (B)
Reporter : Nova Ely Surya
Editor : Kiki