ZONASULTRA.COM,KENDARI – Para pengemudi Grap, taksi berbasis aplikasi online di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi unjuk rasa, Jumat (14/9/2018). Mereka protes lantaran pihak penyedia jasa transportasi berpasis aplikasi itu menghapus insentif bagi pengemudi Grab.
Sebelumnya, para pengemudi itu mendapatkan tambahan penghasilan dari penghitungan trip. Semakin banyak perjalanan jasa dilakukan, insentifnya pun tambah besar. Tapi sekarang, hal itu sudah tak ada lagi.
Penghapusan insentif tersebut pun, dinilai sangat merugikan para pengemudi, terlebih mereka mengaku bekerja tanpa upah. Atas dasar tersebut, Jumat (14/9), mereka berkumpul untuk melakukan aksi unjuk rasa di kantor Grab cabang Kendari, yang ada di kawasan K- Toz, Jalan Saranani, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.
“Tuntutkan kami itu, kami menolak dengan skema yang sekarang. Yang tadinya kami masih mendapat insentif sekarang di hapuskan, apa yang kita mau dapat dengan penghapusan ini. Ini sama saja kita kerja tanpa gaji,” terag, Faisal salah seorang pengemudi Grab.
Tidak hanya soal intensif yang menjadi masalah, para pengemudi juga mempersoalkan proses perekrutan mitra yang terus dilakukan. Padahal jumlah mitra Grab yang di Kota Kendari telah mencapai ribuan.
“Sehingga keseimbangan mitra pengmudi dengan penumpang itu jauh sekali. Dan insentif kami sudah tidak ada, kami hanya dapat pemotongan tiga persen dari setiap trip yang tidak seberapa,” ujarnya.
Para pengemudi transportasi online ini pun, mengancam akan menyegel kantor penyedia layakan aplikasi itu jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Sayangnya, aksi mereka belum mendapat tanggapan dari pihak pengelola.(C)