Ir Asrun, Pencetak Prestasi, Pencipta Terobosan di Sultra
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sukses membangun dalam kurun waktu 10 tahun, Dr. Ir. H. Asrun, M.Eng,Sc, Wali Kota Kendari periode 2007 sampai 2017, telah mencatat berbagai prestasi dan terobosan pembangunan yang monumental.
Prestasi dan terobosan itu dapat menjadi inspirasi, sekaligus acuan bahwa Ir Asrun memang layak dipilih oleh masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai gubernur Sultra periode 2018 sampai 2023.
Nah, mari kita simak berbagai prestasi dan terobosan yang berhasil dilakukan Ir Asrun selama memimpin Kota Kendari. Ini juga dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Provinsi Sultra, bila Dr. Ir. H. Asrun, M.Eng, Sc bersama Ir. Hugua diamanahkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra periode 2018-2023.
APBD Meningkat Rp1,5 Triliun, PAD Meloncat Rp191 Miliar
Sadar akan kondisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kendari yang sangat minim, ketika pertama kali menjabat wali kota Kendari pada 2007, Ir Asrun harus berpikir keras bagaimana meningkatkan PAD dan mengatasi terjadinya kebocoran keuangan.
Langkah pertama yang dilakukan Asrun adalah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) di lingkup pemerintahan. SDM tersebut dibina, ditingkatkan kemampuan pengelolaannya berdasarkan kompetensinya.
Setelah meningkat kualitas SDM pengelolaan keuangan daerah, Asrun kemudian mulai menata potensi PAD yang bisa diperoleh tanpa membebani masyarakat, sambil membenahi regulasi (peraturan daerah) sebagai payung hukum.
Bersamaan pesatnya kemajuan Kota Kendari, dibuktikan makin banyaknya investor nasional berinvestasi, telah mampu meningkatkan PAD sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan data Pemerintah Kota Kendari :
1. T.A. 2007, APBD Rp 391.667.713.991,00, PAD Rp 28.159.253.500,82
2. T.A. 2008, APBD Rp 457.976.781.824,06, PAD Rp 30.371.489.557,06
3. T.A. 2009, APBD Rp 484.056.981.441,76, PAD Rp 33.848.814.815,76
4. T.A. 2010, APBD Rp 583.316.168.261,39, PAD Rp 46.736.680.947,39
5. T.A. 2011, APBD Rp 696.804.774.162,43, PAD Rp 63.683.675.000,00
6. T.A 2012, APBD Rp 745.296.446.455,44, PAD Rp 71.973.484.765,00
7. T.A 2013, APBD Rp 916.010.599.607,80, PAD Rp 96.501.931.737,00
8. T.A 2014, APBD Rp 1.039.608.016.105,00, PAD Rp 167.474.409.562,07
9. T.A 2015, APBD Rp 1.156.224.959.581,95, PAD Rp 173.303.541.478,56
10. T.A 2016, APBD Rp 1.412.354.306.558,00,PAD Rp 182.386.543.643,00
11. T.A 2017, APBD Rp 1.524.567.327.349,07, PAD Rp 191.546.428.792,00
Prestasi Membangun Kampung Mandiri Energi
Sampah yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puwatu, Kota Kendari tidak pernah terpikirkan akan mempunyai nilai yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup manusia. Sampah selama ini hanya dipandang sebagai barang rongsokan, berbau, kotor dan penuh kuman.
Namun Ir Asrun, saat masih menjabat Wali Kota Kendari, Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) yang terletak di Kecamatan Puwatu dikelola menjadi Kampung Mandiri Energi. Terobosan itu ternyata menjadi pendukung keberhasilan meraih tropi Adipura sebanyak 9 kali, 2 diantaranya Adipura Kencana tahun 2014 dan 2015.
Kampung Mandiri Energi ini sudah menjadi ikon Kota Kendari. Telah banyak pemerintah daerah (Pemda), anggota DPRD, DPR RI, pelaku dunia usaha, bahkan pihak dari luar negeri yang melakukan studi banding. Mereka ingin melihat lebih dekat pengelolaan program ini. Hasil studi banding ini kemudian mereka adopsi.
Kampung Mandirir Energi terpadu dengan TPAS Puwatu. Seluruh kebutuhan energi listrik warga sekitar dipasok dari genset yang memakai bahan bakar gas metan. Gas ini dihasilkan dari sampah di TPA dengan menggunakan teknologi sederhana yang dialirkan ke genset.
Gas metan tersebut tidak hanya mengalirkan energi listrik, tapi juga bahan bakar kompor gas. Sehingga sebanyak 126 kepala keluarga yang berdomisili di sekitar TPA, dengan pekerjaan pemulung, tidak perlu lagi memikirkan bagaimana membeli gas untuk keperluan memasak.
Prestasi Membangun Pembuangan Sampah Terbaik di Indonesia dan Asia Tenggara
Kementerian PU dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI merekomendasikan kepada seluruh kepala daerah di Indonesia, jika hendak melakukan studi banding tentang pengelolaan sampah yang baik agar ke Kota Kendari saja.
Kelebihan TPAS Puwatu sehingga dikatakan terbaik di Indonesia, karena teknologi pengelolaan yang digunakan sangat sederhana, murah, dan mudah diterapkan oleh pemerintah daerah lain di Indonesia.
Berdasarkan data BLH Kendari, pengelolaan sampah yang dimaksud, dimulai dari komposisi timbunan sampah. Sampah organik volumenya 110 ton (53%), kertas/karton volumenya 18,69 ton (9%), plastik volume 64,36 ton (31%), tekstil volume 2,08 ton (1%), besi, kaleng, alumunium dan tembaga volumenya 2,08 ton (1%), karet atau sejenis ban volumenya 8,3 ton (1%), sampah kaca volumenya 2,08 ton (1%).
Rupanya kepala negara di Asia Tenggara tertarik atas pengelolaan sampah yang dilakukan Pemerintah Kota Kendari. Dalam acara Konferensi Asia Pasific tentang pengelolaan pembuangan akhir sampah perkotaan, Pemerintah Indonesia mengutus Dr. Ir. H. Asrun, M.Eng, Sc sebagai pembicara pada tahun 2014.
Wali kota dua periode ini memaparkan di hadapan pemimpin negara-negara di Asia Tenggara tentang cara mengelola sampah dengan baik. Sampah dikelola menjadi bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Sampah dapat menghasilkan energi gas metan yang diperlukan untuk keperluan memasak.
Kemudian lokasi pembuangan sampah di Puwatu juga dijelaskan, menjadi salah satu obyek rekreasi keluarga di Kota Kendari. Warga kota dapat bermain out bond di area pembuangan sampah, tanpa ada bau busuk yang tercium.
Inilah kemudian menjadi perhatian negara-negara di Asia Tenggara, sehingga beberapa negara datang berkunjung untuk melihat langsung TPAS Puwatu. Bahkan negara dari Eropa pun datang studi banding.
(Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Dr. Ir. H. Asrun, M.Eng, Sc)
Melihat penerapan teknologi sederhana dan tepat guna itu, ternyata menarik perhatian Presiden RI Joko Widodo, untuk memberikan penghargaan kepada Dr. Ir. H. Asrun, M.Eng,Sc, tahun 2016 dan 2017 atas prestasi pengelolaan sampah terbaik di Indonesia.
Prestasi Ciptakan 153 Sekolah Adiwiyata
”Aku melakukan usaha yang belum pernah mempunyai contoh sebelumnya, dan aku tidak akan mempunyai penirunya. Aku mengusulkan untuk menunjuk kepada sesama ku seorang manusia sebagaimana alam membuatnya, dan orang ini pastilah diri ku sendiri” (Jean Jacques Rosseau)
Pesan bijak itu, sepertinya menjadi bagian dari inspirasi untuk menciptakan sekolah berwawasan lingkungan di Kota Kendari. Dalam kurun waktu 5 tahun, terhitung sejak tahun 2012 sampai 2017, Pemerintah Kota Kendari dibawah kepemimpinan Ir Asrun, telah menciptakan 153 sekolah Adiwiyata.
Dengan rincian, setingkat sekolah dasar (SD) sebanyak 110 sekolah, tingkat sekolah menengah pertama (SMP) 21 sekolah dan tingkat sekolah menengah atas (SMA) 21 sekolah.
Terjadinya peningkatan signifikan sekolah yang meraih penghargaan Adiwiyata, karena setiap sekolah yang diprogramkan naik level penghargaan Adiwiyata, maka wajib membina sekolah yang ada di sekitarnya.
Dicontohkan, ada 8 sekolah yang meraih penghargaan Adiwiyata Nasional, maka untuk meraih Adiwiyata Mandiri, harus bisa membina 10 sekolah di sekitarnya. Dengan demikian, maka Pemerintah Kota Kendari sudah bisa mengkalkulasi bahwa tahun depan, ada 80 sekolah yang meraih Adiwiyata.
Model pembinaan Adiwiyata, meliputi kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.
Prestasi Membangun Ruang Terbuka Hijau
Pemerintah Kota Kendari punya kepedulian yang sangat besar terhadap membangun ruang publik untuk kepentingan warga Kota Kendari, dengan membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH).
RTH dibangun sesuai visi dan misi Kota Kendari, ketika Dr. Ir. H. Asrun, M.Eng, Sc bersama Dr. H. Musadar Mappasomba, SP, MP masih menjabat wali kota dan wakil wali kota Kendari, yakni menjadikan kota dalam taman yang maju, demokratis dan sejahtera. Kemudian menunjang Kota Kendari sebagai kota layak huni tahun 2020.
Beberapa RTH yang banyak digunakan warga Kota Kendari sebagai area berolahraga dan rekreasi, yakni :
1. Taman Kota
Letak taman ini berada di kawasan Kantor Wali Kota Kendari dan berhadapan langsung dengan alun-alun MTQ Kendari, dekat kantor DPRD Provinsi Sultra.
Setiap hari, terutama pada sore hari hingga malam, warga kota berolahraga di taman ini. Bahkan pada hari libur kerja, seperti Sabtu dan Minggu, taman ini banyak dikunjungi.
2. Hutan Mangrove Bungkutoko
Hutan mangrove Bungkutoko yang berada di salah satu pulau menjadi obyek wisata yang banyak dikunjungi warga. Berkeliling di hutan Mangrove sambil foto selfie menjadi salah satu pemandangan unik.
Mengelilingi hutan mangrove tanpa sadar pengunjung sudah berolahraga. Karena jaraknya berkeliling terbilang cukup jauh.
3. Hutan Mangrove Lahundape
Dengan luas kawasan 50 hektar, tracking Mangrove Lahundape menjadi kawasan yang banyak dikunjungi warga Kendari.
Letak lokasinya yang mudah dijangkau, berada di tepi jalan by pass dan berhadapan langsung dengan Teluk Kendari. Setiap pagi dan sore, khususnya pada hari libur, sangat ramai orang berkunjung di tempat ini.
4. Hutan Mangrove Purirano
Tracking mangrove Purirano yang terletak di Kecamatan Kendari menjadi obyek wisata yang mulai banyak dikunjungi warga. Di lokasi ini, pengunjung dapat belajar tentang ekosistem lingkungan sambil berekreasi.
5. Kebun Raya Kendari
Obyek wisata Kebun Raya Kendari yang terletak di Nanga-nanga, menjadi obyek wisata yang diinsiasi pembangunannya oleh Ir. Asrun semasa masih menjabat walikota.
Kebun Raya Kendari menjadi obyek wisata yang mulai banyak dikunjungi dari berbagai penjuru Sultra.
Nantikan prestasi lain yang berhasil diciptakan Dr. Ir. H. Asrun, M.Eng, Sc diulasan berikutnya. (Adv)