ZONASULTRA.COM, KENDARI – Wa Kuasa Baka, istri Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Usman Rianse berhasil meraih gelar doktor dalam bidang Ilmu Pertanian Konsentrasi Pengembangan Masyarakat pada Program Pascasarjana (PPs) UHO, Senin (14/3/2016).
Wa Kuasa berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Degradasi Kearifan Lokal Etnik Muna dalam Pengelolaan Pertanian” dalam sidang promosi doktor yang digelar di Kampus Pascasarjana UHO, Senin (8/8/2016).
Sidang promosi doktor tersebut dipimpin Direktur PPs UHO Sahta Ginting dengan promotor Weka Widayati. Sementara Usman Rianse bertindak sebagai ko promotor satu dan Dasmin Sidu sebagai ko promotor dua.
Menurut wanita yang menjadi dosen di Fakultas Ilmu Budaya UHO ini, masyarakat lokal etnik Muna memiliki dua hal penting yang masih dianggap sakral yaitu penentuan hari baik secara tradisional untuk memulai pekerjaan dan pelaksanaan ritual kaago-ago terkait kegiatan pertanian.
Namun, tak bisa dipungkiri jika di dalam etnik Muna juga telah terjadi fenomena degradasi kearifan lokal terkait pemeliharaan sumberdaya hutan, tanah dan air serta tanaman pangan.
Nilai pertanian sebagai aset sosial yang dibangun atas solidaritas sosial mulai terkikis menjadi aset ekonomi individual yang berimplikasi pada terbatasnya ruang untuk rotasi lahan diikuti dengan penggunaan herbisida yang berbahaya bagi kestabilan ekosistem dan kesehatan manusia. Selain itu, hilangnya sistem pasca panen tradisional menjadi indikator hilangnya kedaulatan pangan.
Wa Kuasa melanjutkan, terdegradasinya kearifan lokal pengelolaan pertanian menjadikan Kabupaten Muna Barat terjadi penurunan produksi pangan penting sehingga masyarakat memiliki ketergantungan pada pasar untuk pemenuhan konsumsi.
Oleh karena itu, kata Wa Kuasa, pemerintah daerah setempat harus mampu mengintegrasikan pelaksanaan pertanian yang ramah lingkungan dengan mempertahankan tradisi pertanian organik yang dipadukan dengan teknik pertanian organik modern seperti penggunaan pupuk organik, penggunaan biopestisida yang dipadukan dengan pendekatan pengelolaan hama dan penyakit tanaman mekanik kultural.
“Kearifan lokal masyarakat dalam mengelola pertanian jika dipadukan dengan kemajuan teknologi akan mampu meningkatkan hasil produksi pangan,” kata Wa Kuasa.
Selain itu, untuk kegiatan-kegiatan tertentu seperti pelatakan batu pertama atau pembukaan lahan pertama sedapat mungkin pemerintah melibatkan masyarakat pemilik kearifan lokal. Memadukan sistem zona tradisional dengan kepentingan pembangunan ekonomi kawasan dan pelestarian sumberdaya pertanian dan juga pelestarian kearifan lokal masyarakat.
“Jika ada acara-acara resmi pemerintah, jangan lagi mencari produksi pangan yang tidak ada di Kabupaten Muna Barat, tapi perkenalkan lah semua pangan lokal,” ujarnya.
Dengan begitu, masyarakat lokal bisa meningkatkan pendapatan dan generasi muda tertarik untuk melanjutkan kearifan lokal etnik Muna. (A)
Reporter : Jumriati