Isu TKA Asal China Sangat Merugikan Negara

Isu TKA Asal China Sangat Merugikan Negara
TKA - Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elekronika Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) I Gusti Putu Suryawirawan (baju batik) bersama Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat menjelaskan persoalan tenaga kerja asing (TKA) asal China dihadapan awak media, Selasa (10/1/2017) malam di Hotel Clarion, Kendari. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)
Isu TKA Asal China Sangat Merugikan Negara
TKA – Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elekronika Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) I Gusti Putu Suryawirawan (baju batik) bersama Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat menjelaskan persoalan tenaga kerja asing (TKA) asal China dihadapan awak media, Selasa (10/1/2017) malam di Hotel Clarion, Kendari. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kementerian Perindustrian menyatakan isu yang menyebutkan jutaan tenaga kerja asing (TKA) asal China telah menyerbu Indonesia sangat merugikan negara.

Demikian  diungkapkan Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) I Gusti Putu Suryawirawan,menurut dia jika TKA asal China sudah tidak nyaman lagi bekerja di industri pengolahan dan pemurnian mineral, maka akan mengganggu jadwal pabrik yang bergerak di bidang perindustrian dan pemurnian mineral beroperasi.

“Jika TKA asal China tidak nyaman lagi bekerja, siapa yang harus memasang mesin untuk membuat smelter. Cari tenaga kerja di Indonesia tidak akan ada yang mampu, karena yang punya duit, teknologi dan lisensi itu mereka. Dan mereka tidak akan mungkin kasih ke orang lain,” ungkapnya.

Selain mengganggu jadwal pabrik beroperasi, isu TKA juga menurut Putu akan menyebabkan pabrik tidak bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak, menghambat pajak, sehingga penerimaan negara berkurang dan rencana pengembangan wilayah tidak bisa tercapai.

“Bagaimana pengembangan wilayah itu bisa tercapai, kalau industrinya tidak jalan. Bayangkan kalian bangun rumah diganggu orang, kapan kita mau tempati rumah itu. Kami juga dari Kemenperin tidak bisa mulai program-program kami yang akan membangun sekolah-sekolah keterapmpilan di sana, karena proyeknya belum jalan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Putu mengatakan inilah yang membuat Kemenperin datang di Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk memberikan penjelasan bahwa tidak ada masalah yang ada di industri. Bahwa ada isu tenaga kerja China yang datang di Indonesia mencapai jutaan orang itu tidak benar.

“TKA asal China katanya yang datang jutaan itu dari mana. Kami sudah rapat di kantor Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) yang ada di imigrasi tahun lalu ada 8 juta orang asing datang di Indonesia dan kebanyakan sebagai turis. Memang yang banyak turis datang di Indonesia itu dari China,” ungkapnya.

Olehnya itu, Kemenperin berharap persoalan terkait isu TKA ini dapat segera terselesaikan, supaya proyek industri yang ada di Sultra cepat jalan dan menjadi penggerak ekonomi di Sultra. (B)

 

Reporter: Ramadhan Hafid
Editor Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini