Jalan Penghubung Rusak Parah, Harga Sembako di Konut Naik

Harga Beras dan Gula Pasir di Muna Mulai Naik
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Harga sembilan bahan pokok (Sembako) di Konawe Utara (Konut) melonjak naik. Hal itu dipicu oleh kurangnya pasokan Sembako ke wilayah itu menyusul rusaknya jalan trans Sulawesi, tepatnya di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe dan jalan penghubung alternatif Lasolo-Meluhu.

Harga Beras dan Gula Pasir di Muna Mulai Naik
Ilustrasi

Kenaikan harga sembako pada bumbu dapur, seperti bawang merah yang sebelumnya bertengger Rp 30 ribu perkilo naik menjadi Rp 50 ribu. Bawang putih dari Rp 40 ribu naik Rp hingga 60 ribu perkilo. Sayur naik harga empat kali lipat dari Rp 2 ribu menjadi Rp 10 ribu, disusul telur ayam dari Rp 30 ribu naik Rp 45 ribu, ikan dari harga Rp 30 ribu perkilo juga naik Rp 50 ribu, tomat dari Rp 6 ribu naik Rp 12 ribu dan cabai dari harga Rp 15 ribu perkilo naik menjadi Rp 30 ribu.

Sedangkan harga ayam potong tidak mengalami kenaikan, namun disesuaikan dengan ukurannya.

Murni, salah seorang pendagang sembako di Pasar Sentral Lasolo, Konut mengatakan, sejak rusaknya akses jalan menuju wilayahnya, pasokan sembako yang masuk mengalami penurunan drastis, sehingga mengakibatkan stok barang terbatas sementara kebutuhan masyarakat meningkat. Dikatakannya, rata-rata stok barang dagangan yang masuk kebanyakan dipasok dari luar daerah.

“Harga sembako sekarang lebih mahal dari harga bulan puasa tahun lalu, gara-garanya mi mungkin itu rusak jalan yang di Morosi dengan di Meluhu jadi orang berpikir mi mau bawa barang jualanya di Konawe Utara. Ada juga yang masuk bawa tapi itu mi dia jual juga sama pengecer sudah mahal memang mi harganya,” tutur Murni, Senin (4/6/2017).

Berita Terkait : Jalan Penghubung Rusak, Konut Terancam Jadi Daerah Terisolir

Hal yang sama juga diungkapkan Runia, pedagang sembako campuran. Saat ini permintaan stok barang sangat sulit, bahkan kata dia, untuk mendapatkan barang jualan suaminya harus rela keluar daerah untuk membeli menggunakan sepeda motor melintasi jalan penghubung alternatif Lasolo-Meluhu.

“Susah sekarang stok barang. Makannya harganya agak tinggi dari seperti biasanya,” ungkapnya.

Sementara, Harmina, salah seorang konsumen sangat mengeluhkan kondisi ini. Diungkapkannya, kebutuhan belanja dapurnya saat ini naik menjadi dua kali lipat. Tak hanya itu, terkadang bahan makanan yang dibutuhkan biasa mengalami kekosongan.

“Dulu kita belaja Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu sudah cukup mi, sekarang kalau kita mau penuhi semua uang Rp 300 ribu pi baru bisa. Ini pengaruhnya mungkin rusak jalan jadi pedagang berpikir mau datang di Konut menjual,” ujarnya.

Untuk itu, dia berharap agar pemerintah segera mengambil langkah dan tindakan menanggapi persoalan tersebut karena dianggap sangat merugikan masyarakat, terlebih saat seperti ini di mana perputaran ekonomi sangat sulit dan tidak seimbang dengan naiknya harga barang.

Terlebih memasuki bulan suci Ramadhan dan Idhul Fitri kebutuhan masyarakat semakin meningkat. (B)

 

Reporter : Jefri Ibnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini