ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Balai Jalan Wilayah IV Sulawesi, resmi menutup jalan Trans Sulawesi di Desa Rawua, Kecamatan, Sampara, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) secara total selama 10 hari ke depan sejak hari ini, Kamis (18/7/2019).
Penutupan jalur yang menghubungkan Kota Kendari dengan sejumlah wilayah ini disebut sangat berdampak pada aktivitas perekonomian warga, terlebih suplai bahan pangan yang berasal dari Kecamatan Pondidaha, Konawe.
Para pedagang maupun penyuplai sayuran dari Kabupaten Konawe yang hendak menjual dagangannya ke pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Kendari harus mengeluarkan biaya tambahan. Sebab mereka harus memutar jalur alternatif yang jaraknya lebih jauh.
Agus (41), salah satu pedagang mengaku terpaksa menaikan harga dagangannya sekitar 10 persen dari biasanya. Sebab ia harus menutupi tambahan biaya yang dikeluarkan, sejak amblasnya hingga penutupan jalur utama tersebut.
“Setiap hari saya PP (pergi pulang) dari Kecamatan Besulutu ke Kota Kendari, kalau lewat jalur Andepali itu banyak sekali biaya yang harus kita keluarkan, mulai dari BBM-nya, bayar palangnya, dan waktu tempuhnya yang lama,” kata Agus kepada zonasultra.id, Kamis (18/7/2019).
(Baca Juga : Ada Perbaikan, Jalur Kendari-Unaaha Ditutup Hingga 10 Hari)
Ia berharap agar pihak Balai Jalan Wilayah IV Sulawesi segera membuka jalur alternatif yang lebih dekat dan tanpa bayaran. Sebab kenaikan biaya kebutuhan pokok sangat berimbas pada perekonomian masyarakat.
“Kalau kita naik pincara juga hampir sama saja, karena kita harus bayar Rp100 ribu, jadi setiap hari saya harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp200 ribu, belum lain-lainnya,”ujarnya.
Di tempat yang sama, Kapolsek Sampara Iptu Made Adi Ismanto mengaku sudah berkoordinasi dengan Balai Jalan Wilayah IV untuk membuka jalur alternatif, agar aktivitas perekonomian masyarakat tetap berjalan.
(Baca Juga : Jalan Utama Ditutup, Warga Dua Desa di Konawe Buka Jalur Alternatif Berbayar)
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak balai agar dapat membuka jalur altirnatif, tapi sampai saat ini belum ada. Informasinya sudah disurvei lokasinya, tapi sampai saat ini belum juga ada tindak lanjutnya,” ujar Adi Ismanto.
Hingga berita ini ditulis, pihak Balai Jalan Wilayah IV Sulawesi belum mau memberikan keterangan terkait permintaan pembukaan jalur. (A)