ZONASULTRA.COM,LABUNGKARI – Pelebaran dan pengaspalan jalur jalan di poros Gu-Tolandona, di Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra) membuat pagar bahkan pekarangan warga khususnya di Desa Bombanawulu banyak tergusur. Tapi warga di wilayah itu mengaku ikhlas dan tak mempersoalkannya.
Kesimpulan itulah disampaikan Samahuddin, Bupati Buton Tengah usai melakukan peninjauan terhadap proyek pekerjaan jalan yang akan menghabiskan anggaran Rp 36 Miliar ini. “Alhamdulillah, warga tidak ada yang komplain,” kata Samahuddin, Senin (6/8/2018)
Sebelumnya, jalur jalan kabupaten ini hanya selebar 5 meter. Mengingat mobilitas yang sudah mulai tinggi di jalur itu, Pemkab Buteng dibawah komando Samahuddin melebarkannya menjadi 10 meter, agar lalu lintas kian lancar. Buteng 1 itu tiba di lokasi sekira pukul 09.00 Wita.
Selama beberapa jam, ditemani pihak Cipta Karya PU Sultra dan jajaran Pemkab Buteng, politisi PDIP ini meninjau progres pekerjaan jalan tersebut sekaligus berkomunikasi dengan warga yang terdampak pembangunan. “Saya ingin memastikan tidak ada warga yang keberatan,” tukasnya.
Jalan yang direncanakan sepanjang 16 kilometer tersebut menggunkan dibiayai lewat skema DAK 2018 dan dijadwalkan tuntas Desember 2018 nanti. Akibat pelebaran ini, sejumlah pagar hingga pekarang warga dirobohkan, tanpa ada ganti rugi.
Seorang warga Bombanawulu bernama La Hasini mengaku sama sekali tidak keberatan saat pagarnya terpaksa ia bongkar akibat terdampak pembangunan pelebaran jalan itu. “Demi kebaikan bersama, saya ikhlas, asal warga bisa merasakan jalan mulus,” tukasnya.(B)