ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Juru kampanye (Jurkam) calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi-Lukman Abunawas (Aman), Herianto kembali mengingatkan masyarakat Bombana tentang sejarah pemekaran wilayah itu pada 2004 silam.
“Kabupaten Bombana lahir di tangan Ali Mazi. Ini yang harus diketahui masyarakat Bombana, jangan lupakan itu,” ungkap Herianto, yang juga Anggota DPRD Bombana dari Golkar usai kampanye ideologis di Desa Tembe, Kecamatan Lantari Jaya, Kamis (1/3/2018).
Dijelaskan, pasangan Aman ahli dalam pemekaran daerah otonomi baru (DOB). Di mana, Bombana adalah salah satu daerah yang mekar bersama beberapa daerah lainnya di Sultra pada 18 Desember 2004, pada masa kepemimpinan Ali Mazi periode 2003-2008.
Herianto menambahkan jika pasangan yang memiliki motto Sultra Emas ini bisa terpilih, maka daratan Kabaena berpotensi mekar menjadi satu kabupaten pemekaran di wilayah Sultra.
“Kebetulan waktu LA masih jadi Sekda Provinsi Sultra, ia merupakan ketua tim pemekaran DOB di Sultra. Jadi ini merupakan peluang besar bagi masyarakat Kabaena untuk memilih pemimpin yang tepat,” ujar pria yang kerap disapa Heri ini
Dia menambahkan, merujuk pada undang-undang pemekaran DOB, Kabaena akan cepat mekar karena berstatus kepulauan dan daerah perbatasan.
Amankan Bombana
Pasangan Aman begitu optimis mampu mengget suara terbanyak dan siap mengamankan suara di wilayah Kabupaten Bombana. Tentunya, ada strategi politik terbaik yang digunakan untuk mencapai target tersebut.
Secara teknis, Herianto menjabarkan strategi politik yang dijalankan saat kampanye di Bombana yang dimulai dari wilayah pinggiran.
“Kami mulai dari Lantary Jaya kemudian Rarowatu Utara. Lalu, masuk ke wilayah Poleang, Desa Toburi, Kecamatan Poleang Utara hingga ke pesisir. Nanti setelah itu kami coba masuk ke ibukota Kabupaten Bombana,” kata Herianto.
Melalui strategi tersebut, diyakininya pasangan Aman akan mampu memenangkan suara terbanyak di daerah Bombana. (B)