PEDAGANG DAGING – Berdasarkan pantauan langsung Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) d dalam hal ini Disperindag Sultra, Bank Indonesia, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Perkebunan di pasar Basah Mandonga, Rabu (30/8/2017) harga daging sapi mengalami kenaikan dari Rp 110 ribu per kilogram menjadi Rp 120 per kilogram. (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menjelang hari raya Idul Adha 1438 Hijriah, harga daging sapi di Pasar Basah Mandonga mengalami kenaikan hingga Rp 120 ribu per kilogram.
Berdasarkan pantauan Zonasultra.com, harga daging sapi di pasar tersebut mengalami kenaikan Rp 10.000 dari harga normal Rp 110 ribu per kilogram menjadi Rp 120 per kilogram, tulang sapi per kilogram dihargai Rp 70 ribu. Harga komoditas lainnya juga tergolong fluktuasi, karena beberapa komoditas ada yang mengalami kenaikan harga, adapula yang mengalami penurunan harga.
Seperti bawang yang mengalami penurunan harga dari Rp 40 per kilogram menjadi Rp 20 ribu per kilogram, bawang putih dari Rp 50 per kilogram menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Harga ayam juga stabil masih diangka Rp 60 per ekor. Sedangkan tomat mengalami kenaikan Rp 15 ribu – Rp 17 ribu per kilogram. Dan harga cabai merah lokal, cabai keriting dan cabai rawit terpantau stabil, harga masing-masing Rp 30 ribu, Rp 35 ribu, dan Rp 65 ribu per kilogram.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara Muhammad Ali mengatakan, berdasarkan hasil pantauan langsung di pasar, ketersediaan bahan pangan menghadapi Idul Adha ini cukup. Harga juga relatif stabil bahkan ada yang mengalami penurunan.
“Memang ada variasi harga antara pedagang di dalam pasar dan di luar pasar, namun rata-rata stabil,” kata Ali ditemui usai melakukan sidak di Pasar Basah Mandonga Kendari, Rabu (30/8/2017).
Ali mengungkapkan ada sedikit peningkatan harga seperti daging sapi. Sedang telur tetap stabil berkisar diharga Rp 42 ribu sampai Rp 45 ribu per rak. Gula pasir pun turun dari Rp 14 ribu menjadi Rp 13 per kilogram, mendekati harga eceran tertinggi yaitu Rp 12,5 ribu per kilogram. Beras juga mengalami kenaikan, tetapi terjadi pada beras premium. Beras lokal tetap stabil dan ketersediaan stoknya cukup.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra Bidang Ekonomi Moneter Harisuddin menambahkan, menjelang moment seperti inilah biasanya terjadi kenaikan harga khususnya di level konsumen. Olehnya itu, H-2 jelang Idul Adha Bank Indonesia bekerjasama dengan Disperindag, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perkebunan, mencoba melihat fakta yang terjadi di lapangan. Maka berdasarkan pantauan yang dilakukan dengan turun langsung ke pasar tradisional kecenderungan harga masih stabil.
“Ada beberapa kenaikan tetapi bisa kompensir dengan penurunan dibeberapa harga yang lain artinya saling menutupi. Secara keseluruhan kita lihatnya masih cukup stabil,” terang Haris.
Pihaknya dalam hal ini Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), berharap kenaikan ini tidak melebihi ambang batas kemampuan daya beli konsumen. Serta kondisi harga ini akan tetap stabil menjelang H-2 Idul Adha bahkan setelah Idul Adha. (A)
Reporter: Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati