PB KME – Para atlet PB KME Kabupaten Konawe Utara tengah latihan di gor Konawe guna persiapan Kejurda yang akan diselenggarakan pada 15 sampai 18 november di gudung Jakarta Sport Kota Kendari.(Jefri/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Semangat para atlet pebulu tangkis Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam Persatuan Bulutangkis (PB) Konawe Mineral Engenering (KME) Konut patut diacungi jempol.
Pasalnya, demi mengharumkan nama daerah, para atlet ini harus patungan untuk membiayai latihan mereka sendiri. Hal itu dilakukan jelang persiapan Kejuaraan Daerah (Kejurda) yang akan digelar pada 15 sampai 20 november 2017 nanti. Para atelt yang akan berlaga antara lain, Yuni kartika, Shisi, Rhikadevita, Ayu alnadira, Ossa wesyelika, Melzi, April, Zaky, Alif,Aditya, Hadyanto, Madina.
Dana hasil patungan itu mereka gunakan untuk membiayai persiapan latihan, di antaranya konsumsi dan transportasi. Walau tampil seadanya semangat para pemain yang terdiri dari putra dan putri ini tak pernah kendur. Terbukti untuk menuju tempat latihan saja mereka harus berjalan kaki dengan jarak 1 kilometer.
Pelatih PB KME, Asdar Sula mengatakan, insiatif para pemain PB KME itu muncul lantaran ingin mandiri dan meringankan beban para pembina mereka, sebab selama ini mereka yang menangung biaya latihan sampai meraih prestasi hingga di ajang nasional.
“Pak Muhardi terus memberi kami biaya latihan sampai yang berprestasi selalu diberi hadian tambahan. Mungkin karena para pemain ini merasa prihatin karena sejak pemain ini terbentuk hingga menjadi pemain berprestasi dibiayai menggunakan uang pribadi pak Muhardi,” ungkap Asdar dijumpai di sela-sela melatih para pemain PB KME, Minggu (12/11/2017).
Ocha, atlet PB KME membenarkan hal itu. Menurutnya, patungan dengan teman-temannya akan menambah nilai semangat dalam latihan. Tiap titik keringat yang dikeluarkan menjadi motivasi bagi mereka tampil menjadi juara.
“Insiatif sendiri kita kak. Biar semangat, kalau seperti itu kita akan selalu ingat apa yang telah kita korbankan juga pelatih dan pembina kami. Iya, selama ini kami di biyaya diasuh pribadi sama pak Muhardi,” ungkapnya.
Oleh itu, mereka berharap besar kepada pemerintah Konut sekarang ini agar dapat memberikan perhatian demi meningkatnya prestasi olah raga di wilayah itu.
Untuk di ketahui, sejak berdirinya Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indobesia (PBSI) Konut sekitar 2011 lalu, para pemain yang terdiri dari remaja putra dan putri ini kurang mendapat perhatian pemerintah setempat, terlebih yang mendapat prestasi. Padahal, mereka telah menorehkan prestasi terbaik mulai dari tingkat lokal Sultra hingga nasional dengan merebut juara l, ll dan lll.
Para atlet di bawah binaan Muhardi Mustafa ini, menarik diri dari PBSl Konut pada 2015 lalu dan beridiri sendiri menjadi PB KME Konut lantaran tidak adanya sumbangsih yang diberikan Pemerintah, khususnya kepada para olahragawan cabang bulu tangkis.
Saat ini para atlet berlatih di GOR konawe dengan sistem pinjam gedung dengan fasilitas seadanya. (B)
Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Kiki
seharusnya pemerintah lebih serius ttg anggaran PB nya..