ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tahapan pelaksanaan Musyawarah wilayah (Muswil) PAN Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapat kecaman dari ketua DPD II PAN Konawe Kery Sjaiful Konggoasa. Penyelenggaran yang dimulai sejak 9 Februari 2016 dinilai tidak sesuai dengan harapan.
Kery yang juga bupati Konawe mengatakan, pendaftaran tim formatur yang akan maju menjadi Ketua PAN terkesan mendadak dan tanpa sosialisasi sebelumnya. Akhirnya banyak kader dan pengurus PAN yang terlambat mengetahui mulainya tahapan Muswil tersebut.
“Kenapa kok tiba-tiba langsung dibuka begini. Saya lihat Muswil ini tidak seperti biasa-biasanya lagi, Dulu ini pernah saya pertanyakan mengapa ketua panitianya Abdul Rasak. Maksud saya Rasak itu memang bagus di administrasi tapi kan banyak bupati kader PAN yang lebih berkompeten menyelenggarakan Muswil,” kata Kery usai mendaftar jadi formatur Muswil PAN di Kendari (Kamis, 11/2/2016).
Melalui Muswil, PAN seharusnya dapat menunjukkan jati dirinya sebagai partai besar di Sultra. Namun kata Kery, melihat tahapan penyelenggaraan Muswil yang sepi membuat PAN tidak besar seperti apa yang dibayangkan.
Mengenai pemilihan Ketua PAN dengan menggunakan metode formatur sudah tepat dan bagus sesuai aturan dan pedoman partai. Hanya saja kata Kery, penyelenggaraannya mulai menununjukkan hal yang tidak baik.
Kery mengingatkan bahwa partai bukan partai personal atau hanya milik satu orang, namun banyak figur yang berhimpun di dalamnya. Bahkan kader-kadernya kini menduduki kursi kepala daerah di Sultra, sementara di parlemen dari tingkat kabupaten/kota sampai propinsi juga didominasi oleh PAN
“Tapi itu semua bukan lagi masalah. Kalau saya, tadi secara mekanisme sudah pergi mendaftar. Menyerahkan dan mengembalikan formulir. Saya punya dokumen sudah lengkap dan tinggal ditunggu hasilnya,” ujar Kery.
Untuk diketahui, Pendaftataran formatur calon ketua PAN dibuka 9 Februari 2016 dan ditutup 11 Februari hari ini. Sejumlah kader-kader PAN yang sudah mendaftar yakni Walikota Kendari Asrun, Bupati Konawe Kery Sjaiful Konggoasa, dan lainnya berjumlah lebih dari 10 orang yang rata-rata dari Ketua PAN tingkat Kabupaten.
Setelah pendaftaran ditutup, maka data pendaftar akan segera dikirim ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP). DPP akan menentukan 4 orang tim formatur ditambah 1 anggota dari DPP PAN. Jika DPP menentukan lebih dari 4, maka pemilihan dari seluruh pengurus PAN se Sultra dengan total 262 suara akan dilakukan.
Pemilihan itu akan menentukan 4 orang anggota tim formatur. Diakhir Muswil pada 19 februari 2016, keempat orang tersebut bersama 1 anggota utusan DPP akan memilih dan dipilih untuk menjadi Ketua PAN Sultra.
Penulis : Muhammad Taslim
Editor : Kiki