Jelang Pemilu 2019, Saleh Lasata Berharap Perempuan Tak Jadi Kader “Janggut”

Jelang Pemilu 2019, Saleh Lasata Berharap Perempuan Tak Jadi Kader "Janggut"
PELANTIKAN KPPI- Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Saleh Lasata bersama pengurus Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Sultra di salah satu hotel, Kendari, Senin (20/11/2017). (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)

 Jelang Pemilu 2019, Saleh Lasata Berharap Perempuan Tak Jadi Kader "Janggut" PELANTIKAN KPPI– Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Saleh Lasata bersama pengurus Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Sultra di salah satu hotel, Kendari, Senin (20/11/2017). (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Saleh Lasata mengingatkan kaum perempuan di Sultra bisa berperan dengan ikut tampil dan terpilih dalam pemilu atau pilcaleg 2019. Utamanya yang tergabung dalam Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI).

Saleh mengatakan untuk mencapai tujuan 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen maka harus ada upaya dan kerja keras. Diharapkan perempuan tidak jadi kader “janggut”, suatu istilah pada masa orde baru.

“Kader janggut itu tumbuhnya dari atas ke bawah. Pada masa orde baru misalnya, terpilih karena anaknya siapa, dari keluarga mana,” tutur Saleh Lasata dalam pelantikan Pengurus Wilayah KPPI Sultra, Senin (20/11/2017).

Perempuan harus menjadi kader tumbuh dari bawah ke atas tanpa harus mengandalkan suami maupun pemerintah daerah. Salah satu caranya adalah dengan melakukan investasi sosial.

Lanjut Saleh, investasi sosial harus dilakukan sejak dini dan tidak boleh mucul di masyarakat hanya ketika ada kepentingan. Misalnya harus sering menghadiri pesta di masyarakat, melayat di kematian, dan bentuk kegiatan sosial lainnya.

Ketua KPPI Sultra Suleha A. Bahar mengatakan komposisi anggota legislatif di masing-masing kabupaten.kota dan provinsi di Sultra belum mencapai 30 persen. Namun demikian memang sudah ada keterwakilan meskipun jumlahnya sedikit.

“Tujuan kita di KPPI adalah bagaimana membawa perempuan paham tentang apa yang akan dia lakukan dengan cara memberikan pelatihan pembinaan dan pendidikan karena kita juga malu ketika misalnya diberikan kesempatan di Pemilu 2019 tapi hanya mampu datang duduk dengan diam,” ujar Suleha usai dilantik. (B)

 

Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini