Jelang Pemilu, KPU Konut Terus Maksimalkan Sosialisasi

Koordinator Divisi Sosialisasi Parmas dan SDM KPU Konut Zul Juliska Praja
Zul Juliska Praja

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Konawe Utara (Konut) terus memaksimalkan sosialisasi mengenai pemilihan umum (pemilu) yang akan dihelat pada April 2019 mendatang. Salah satunya lewat tim relawan demokrasi.

Selama ini, para relawan selain melakukan sosisalisasi, juga memberikan pemahaman, pengetahuan serta edukasi kepada masyarakat.

“Tim relawan KPU yang kami bentuk ini, melakukan dor to dor (pintu ke pintu) secara langsung di rumah-rumah masyarakat, dengan bekal alat peraga pemilu yang diberikan dari KPU, tentu kami juga sudah berikan bimbingan,” kata Koordinator Divisi Sosialisasi Parmas dan SDM KPU Konut Zul Juliska Praja, Minggu (17/2/2019).

Tugas tim relawan dengan jumlah 75 orang yang dibentuk, secara terstruktur difokuskan pada 10 basis di antaranya pada pemilih pemula, pemuda, perempuan, disabilitas, keagamaan, marjinal, berkebutuhan khusus, dan komunitas. Sosialisasinya bisa secara individu dan kelompok (mengumpulkan orang).

“Tim relawan ini, melalui hasil prekrutan mulai seleksi administrasi, wawancara, selanjutnya diplenokan. Mereka lakukan sisir kutu, melakukan sosialisasi ke tiap basis, namun tetap pada norma-norma aturan. Jumlahnya 75 orang tersebar di 13 kecamatan,” ujar Zul Juliska Praja.

Tim relawan tersebut bertugas selama 3 bulan, terhitung Januari sampai Maret 2019. “Kendala kami hanya pada akses jaringan saja, tapi itu bukan masalah. Setiap hari tim yang dibentuk melaporkan perkembangan hasil kerjanya melalui informasi group,” terangnya.

Dia menambahkan, KPU Konut juga telah menggelar sosialisasi Goes To School dengan menyasar kepada pemilih pemula di tingkat pelajar. Langkah itu dilakukan untuk menciptakan pemilih cerdas, tanpa adanya intervensi saat menentukan pilihan dalam pesta demokrasi nanti.

“Kalau sosialisiasi Goes To School ini kami turun tangan langsung di sekolah-sekolah seperti, SMA Wiwirano, Landawe, Oheo, Langgikima, Molawe dan Motui, jumlah datanya ada pada tim kami. Segmentasinya khusus basis pelajar berlangsung tiga hari sejak tanggal 11 sampai 13 februari kemarin,” terangnya.

“Selain pada umur 17 tahun, kami juga memberikan pemahaman kepada pemilih awam di bawah umur 17 tahun. Ini penting kita lakukan dan berikan informasi, bukan karena dia wajib pilih, tapi agar informasi yang diterima bisa disampaikan ke sanak keluarganya,” tambahnya. (B)

 


Reporter:Jefri Ipnu
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini